Latest Updates

Kisah Nabi Musa Dengan Wanita Pezina & Hinanya Orang Yang Meninggalkan Shalat


Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan  terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa  ia dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh  wajahnya. Tanpa hiasan muka atau  perhiasan yang menempel ditubuhnya. Kulit yang butuh, badan yang ramping dan ruman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak  hidupnya.

Ia melangkah terseret-seret mendekati  rumah nabi musa as diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan uluk salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "silahkan masuk".  Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya  terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, "wahai nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya". "apa dosamu wahai wanita?" tanya nabi musa  yang terkejut. "saya takut mengatakannya". Jawab wanita cantik. "katakanlah jangan  ragu-ragu!" desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "saya  telah berzina". "kepala nabi musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan."dari perzinahan itu saya pun lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya ...cekik lehernya sampai... mati", ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya. Nabi musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia menghardik, "perempuan bejad, enyahlah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh kedalam rumahku karena perbuatannu.pergi!"... Teriak nabi musa sambil memalingkan mata karena jijik.  Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca yang membentur batu,hancur luluh segera bangkit & melangkah keluar. Dia terantuk-antuk keluar dari dalam rumah nabi Musa. Ratap  tangisnya amat memilukan. Ia tidak tahu lagi harus kemana untuk mengadu. Bahkan dia tidak tahu lagi mau dibawa kemana kaki-kakinya. Bila seorang nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia  yang lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat  perbuatannya.

Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya dari rumah nabi Musa, malaikat Jibril turun mendatangi nabi musa. Jibril lalu  bertanya, "mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar dari padanya?" nabi Musa terperanjat. "dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina & pembunuh itu?" maka nabi Musa dengan penuh rasa inin tahu bertanya kepada Jibril. "betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang berzina dan membunuh itu?" "Ada!" jawab jibril dengan tegas. "dosa apakah itu?" tanya Musa as. "Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja & tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina".

Mendengar penjelasan ini nabi Musa  kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Nabi Musa memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa shalat itu tidak wajib dan itu tidak perlu baginya. Berarti dia seakan-akan menganggap remeh perintah Allah dan bahkan seolah-olah menganggap Allah tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedangkan orang yang bertaubat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah itu berada dijalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Allah pasti mau menerima kedatangannya. Malah dalam satu hadits Nabi saw berta "siapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja, maka ia kafir terang-terangan (HR.Atthabrani).

Dalam hadits Nabi saw di sebutkan :"orang yang meninggalkan shalat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya didalam ka'bah. Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan shalat sehingga terlewat waktu, kemudian  ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah 80 tahun.  Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akhirat perbandingannya adalah seribu tahun didunia.

Al-Ghazali berkata: "jika ada orang berkata, bahwa dia telah mencapai satu tingkat disisi Allah swt hingga ia tidak wajib shalat, maka sudah tidak ragu lagi untuk dibunuh orang tersebut, dan membunuh orang tersebut lebih afdhal dari pada membunuh 100 orang kafir". Ahmad bin Hanbal berkata: "tidak sah dengan wanita yang meninggalkan shalat, tetapi dalam mazhab kami ( ahmad bin hambal)  kawin dengan wanita kitabiyah/ dzimmiyah lebih baik dari pada kawin dengan wanita yang meninggalkan shalat". Demikianlah kisah nabi musa dengan wanita pezina, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan juga bisa menimbulkan niat melaksanakan kewajiban shalat dengan istiqamah. Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilahailla anta, astaghfiruka wa atubu ilaik.

Yang Berharga di Hadapan Allah

       Setiap sesuatu memiliki nilai serta penghargaan tertentu menurut konteks dan proporsinya masing-masing, begitu juga amal perbuatan manusia dimata Allah, semua memiliki nilai dan penghargaan menurut konteks dan proposinya masing-masing. Sering kita dengar kisah-kisah yang terdapat dalam Alhadits yang mengisahkan hal-hal yang terkesan tidak berguna  namun menyelamatkan sipelakunya dari api neraka. Dan sebaliknya banyak perbuatan yang dianggap  remeh malah akan menjerumuskan pelakunya terpuruk dalam panasnya api neraka.

           Masih ingatkah anda dengan kisah seorang wanita yang menelantarkan seekor kucing dan juga seorang wanita pelacur yang memberi minum seekor anjing yang sedang kehausan, keduanya adalah contoh yang jelas yang diibrahkan oleh Rasulullah. Seorang wanita yang tidak begitu memiliki dosa dimata allah, harus terpuruk, terlempar dan merasakan pedihnya siksa neraka hanya karena menelantarkan seekor kucing hingga mati. Berbeda dengan si wanita pelacur yang seharusnya dosanya tidak terampuni oleh Allah karena dosanya sudah terlampau besar setiap hari dia maksiat, berzina durhaka kepada Allah, namun hanya karena ia memberi minum seekor anjing yang sedang kehausan , yakni hewan yang dicap hina dalam agama, Allah memberikan semua kenikmatan surga serta menghapus dosa-dosanya karena rasa cinta dan kasih sayang yang dimiliki oleh wanita itu kepada sesama makhluk Allah, meski terhadap makhluk yang rendah sekalipun.

         Kita pasti kenal dengan kealiman &ketakwaan Imam Al-Ghazali, semua orang mengakui kredibelitas beliau sebagai "HUJJATUL ISLAM", namun, surga dan kenikmatannya yang Allah berikan kepada beliau dikarenakan kesudian beliau untuk menunggu seekor lalat yang minum air tinta beliau saat beliau menulis hingga selesai. Dari sini cukuplah ibrah dan perumpamaan bagi kita, bahwasanya manusia pada umumnya dan wanita pada khususnya sering melalaikan hal-hal kecil yang mereka anggap tidak perlu. Padahal mereka tidak tahu, bahwa sesungguhnya hal itulah yang mereka perlukan.

 Wallahu a'lam ....

Amal Yang Membuka Pintu Syurga

Amal Yang Membuka Pintu Syurga
Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih awal menjelang ashar. Fatimah binti Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan suka cita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena keperluan dirumah makin besar. Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah: "maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sepeserpun ". Fatimah menyahut sambil tersenyum, "memang yang mengatur rezeki tidak duduk dipasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta'ala". "terimakasih" jawab Ali. Matanya memberat lantaran istrinya begitu tawakkal. Padahal keperluan dapur sudah tidak ada sama sekali. Kalaupun bepitu Fatimah tidak menunjukkan sikap kecewa atau sedih.

Ali lalu berangkat ke mesjid untuk shalat berjamaah. Sepulang dari shalat, dijalan ia dihentikan oleh seorang yang tua. "maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu thalib?" Ali menjawab dengan heran "ya betul. Ada apa tuan?". Orang tua itu mencari sesuatu kedalam tasnya seraya berkata: "dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit, aku belum sempat membayar upahnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya". Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.

Tentu saja fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak disangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakan semua agar tidak pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari.

Ali pun bergegas berangkat kepasar. Sebelum masuk kepasar, ia melihat seorang fakir menadahkan tangan, "siapakah yang mau menghutangkan hartanya karena Allah? Bersedekahlah kepadaku, saya seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan". Tanpa berfikir panjang, Ali memberikan seluruh uang itu kepada orang tersebut. Ketika ia pulang, fatimah heran melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah masih dalam keadaan tersenyum, berkata "keputusan kakanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta karena Allah dari pada bersifat bakhil yang dimurkai-NYA, dan yang menutup pintu syurga untuk kita".

Wanita menangis karena rasa takut kepada Allah

Wanita menangis karena rasa takut kepada Allah
Nabiyullah Muhammad saw berkata kepada putrinya Fatimah "tidak ada seorang wanita yang memasak /menyiapkan air susu (untuk suaminya) dalam periuk, kecuali Allah swt memberikan (seisi) bumi kepadanya, dan jika ia mengupas kulit bawang merah, kemudian dari kedua matanya keluar air mata maka ia bagaikan orang yang menangis karena takut kepada Allah. *PERASAAN TAKUT DIMATA AGAMA Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya 'ulumuddin menjelaskan bahwa ilmu yang mengarahkan seseorang menuju tujuan akhirat itu ada dua:

1. Ilmu Mukasyaf Ilmu mukasyaf adalah ilmu bathin. Ilmu mukasyaf ibarat nur/cahaya yang menerangi hati saat hati lepas dan menghilangkan sifat-sifat tercela. Hati dapat terbuka (kasyaf) atas segala sesuatu (yang ghaib) karena cahaya tersebut. Yang mana sebelumnya hati hanya mendengar dan mengetahui nama-nama serta maksud dari segala sesuatu (yang ghaib) tersebut dengan global dan tidak begitu jelas, maka kejelasan akan tampak saat hati dibuka oleh cahaya-cahaya ma'rifat terseaut, sehingga hati dapat mengetahui makna dzat Allah, af 'alNYA, sifat-sifatNYA, Mengetahui makna kenabian, mengetahui makna syaithan dan lain sebagainya. Ilmu mukasyafah ini adalah ilmu yang dimiliki oleh orang yang telah menacapai tingkat 'arifin/arif billah yang merupakan tingkat tertinggi dalam ilmu tauhid.

2. Ilmu Mu'amalah Ilmu Mu'amalah adalah ilmu ahwal/keadaan seseorang seperti sabar, prangsangka baik, takut kepada Allah, ridha dan lain sebagainya.

Ketika wanita dikatakan berzina dan disaat Allah meleburkan semua amalnya

Ketika wanita dikatakan berzina dan disaat Allah meleburkan semua amalnya
Imam Thabrani mengisahkan sebuah hadist: bahwa dimana ada wanita yang keluar rumah dengan memakai wewangian (parfum) pada tubuhnya kemudian dia berjalan diantara para lelaki yang bukan mahramnya, maka wanita itu adalah sama seperti wanita yang berzina. Ketika seorang wanita berkata kepada suaminya "aku tidak pernah melihat suatu kebaikan darimu sama", maka amal yang dia lakukan mulai dia lahir sampai detik ia berkata demikian dilebur dan dihapuskan oleh Allah Swt. Na'udzubillah min dzalik. 

Akibat buruk dari Onani dan Masturbasi


Dari sisi medis/kesehatan
Masturbasi tidak akan
memengaruhi:
a. kelengkungan penis
b. ukuran labia, klitoris pada alat
kelamin wanita
c. warna kulit di area seksual
d. perbedaan posisi dan ukuran
buah pelir, juga ukuran relatif
dari buah dada, puting, dsb.
e. Masturbasi sangat tidak
mungkin menurunkan kadar
testosteron. Semen [air mani]
bukanlah sumber testosteron.
Ejakulasi tidak akan
menyebabkan kadar testosteron
menurun.
f. Masturbasi tidak menyebabkan
penyakit AIDS atau infeksi
menular seksual lainnya.
g. Penggunaan alat bantu seks
[sex toys] secara berlebihan dan
tidak tepat dapat menimbulkan
luka atau infeksi pada organ
reproduksi pria dan wanita.
Selain dapat menimbulkan
ketagihan, alat bantu tersebut
tampaknya tidak cocok dengan
norma dan kebudayaan bangsa
Indonesia.
h. Penggunaan sex toys secara
berlebihan dan sering juga dapat
mengakibatkan pelebaran
dinding vagina atau kapalan
pada labium minor [bibir vagina]
akibat luka yang secara terus
menerus terjadi
saat pemakaian sex toys.
i. Masturbasi seringkali
direkomendasikan sebagai
kegiatan seks yang aman [safe
sex].
j. Kegiatan bermasturbasi yang
berlanjut hingga orgasme dapat
membantu mengurangi migren,
meskipun orgasme terkadang
juga sebagai pemicu migren.
Dari sisi psikologi :
a. Masturbasi dapat
menimbulkan perasaan bersalah
dan berdosa bagi pelakunya.
b. Biasanya, pria pelaku
masturbasi akan mengalami
krisis kepercayaan diri. Lalu pada
dirinya akan muncul perasaan
takut gagal berhubungan intim,
juga perasaan takut tidak dapat
memuaskan istrinya.
c. Wanita pelaku masturbasi akan
mengalami “guncangan jiwa”,
bayangan buruk yang terus
menghantui dirinya, seolah
merasa sudah tidak perawan
lagi, akibatnya menjadi takut
menghadapi malam pertama.
d. Remaja yang memiliki
kebiasaan dan kecenderungan
untuk selalu masturbasi, maka
daya kreativitasnya akan
menurun.
e. Bagi pasangan yang telah
menikah, kegiatan masturbasi
salah satu pihak akan
menimbulkan perasaan kurang
dihargai, atau kurang bisa
memuaskan pasangannya di
pihak yang lain. Berbeda jika
kegiatan ini dilakukan bersama
dengan pasangannya yang sah/
resmi, akan menimbulkan
sensasi luar biasa nikmat yang
menggelorakan jiwa.
Dari segi religi :
Islam sangat melarang
masturbasi karena perbuatan ini
merupakan zina tangan.
* Manfaat Masturbasi bagi
Wanita :
Perlu diingat, manfaat
masturbasi di bawah ini BUKAN
untuk Anda, para gadis remaja,
nona yang masih perawan, lho,
ya ….
Menurut dr.Ferryal Loetan, ASC&T,
SpRM, MKes-MMR [F], konsultan
seksologi dan spesialis
rehabilitasi medik dari RS
Harapan Bunda, Jakarta:
1. Wanita dapat mencapai
orgasme [kepuasan,
kenikmatan] dengan masturbasi.
Pada wanita, ada orgasme yang
terjadi akibat rangsangan
klitoris, ada juga yang akibat
rangsangan pada G-spot.
Orgasme karena rangsangan di
klitoris dinamakan orgasme
klitoral, sedangkan yang di
daerah G-spot disebut orgasme
vaginal. Jika keduanya dilakukan
bersamaan, akan menimbulkan
sensasi luar biasa bagi si wanita
karena orgasmenya akan
menjadi berkali-kali lipat [double
orgasm].
2. Orgasme lebih cepat
didapatkan saat masturbasi.
Pada dasarnya wanita memang
butuh waktu yang lebih lama
dibandingkan pria untuk bisa
mencapai “puncak”.
3. Masturbasi pada wanita dapat
dilakukan dengan berbagai cara/
metode, bisa menggunakan jari
tangan atau vibrator.
Menurut Frank Sommers, MD,
seorang psikiater di Toronto,
penggunaan vibrator yang terlalu
sering saat masturbasi akan
mengurangi kemampuan wanita
mencapai orgasme dengan
pasangannya.
Sedangkan Herbenick
berpendapat, wanita yang
menggunakan vibrator selama
ber-masturbasi cenderung
memiliki fungsi seksual yang
lebih baik bersama pasangannya,
baik dalam hal pelumasan vagina,
hasrat, bangkitnya gairah, dan
kemudahan orgasme, dan
mereka cenderung tidak
mengalami sakit atau
ketidaknyamanan yang didapat
saat intercourse [berhubungan
intim].
4. Masturbasi dapat memperbaiki
mood yang turun, tanpa
kewajiban melakukan seks
dengan pasangannya.
Hal ini dikatakan oleh Kathleen
Segraves, PhD, sex therapist dan
guru besar tamu di bidang
psikiatri di Case Western Reserve
University.
5. Masturbasi dapat memperbaiki
kehidupan seks bersama
pasangan.
Wanita yang bermasturbasi
secara rutin dapat mempelajari
apa yang menyenangkan untuk
diri mereka sendiri.
6. Masturbasi membantu wanita
merasa rileks.
7. Masturbasi dapat mengurangi
nyeri saat haid.
Kebiasaan bermasturbasi
dilaporkan dapat membantu
mengurangi kram perut saat
menstruasi, dan memperbaiki
gejala PMS [premenstrual
syndrome] lainnya, seperti: rasa
mudah marah dan mudah
tersinggung.
Tips Menghentikan Kebiasaan
Onani atau Masturbasi
Tips Islami untuk Menghentikan
Kebiasaan Masturbasi menurut
Guru Besar Tasawuf dari IAIN
Walisongo Semarang, Prof. Amin
Syukur, MA.:
1. Menghentikan lintasan-lintasan
yang menggoda pikiran untuk
melakukan masturbasi atas
kesadaran sendiri.
2. Memalingkan kecenderungan
untuk bermasturbasi kepada hal-
hal yang positif, misalnya:
bekerja, belajar, beribadah, dsb.
3. Berupaya sekuat mungkin
untuk tidak mengulangi lagi,
tentunya juga disertai
permohonan/doa kepada Allah
SWT.
4. Beristiqomah di jalan
kebaikan.
5. Untuk menghindari dorongan-
dorongan negatif, usahakan
selalu dalam keadaan berwudhu,
rajin mendirikan sholat lima
waktu plus shalat sunah lainnya,
dan membiasakan diri untuk
membaca Alquran.
Apapun Efek dan Manfaat
Masturbasi atau Onani, lebih
baik kita coba hindari melakukan
masturbasi atau onani, minimal
mengurangi.

Bahaya dan Akibat Yang Ditimbulkan dari Berzina


Semoga ini bisa menjadi mau'idhah hasanah bagi orang-orang muslim. ZINA merupakan kejahatan yang sangat besar yang memberi kesan amat buruk kepada penzina itu sendiri, khususnya
dan kepada seluruh umatnya. Di zaman sekarang di
mana banyaknya saluran dan
media yang berusaha menyeret
kearah perbuatan keji ini, maka
amat perlu untuk setiap orang
mengetahui bahaya dan akibat
buruk yang timbul dari dosa
zina. Kita semua hendaklah lebih
berhati-hati dan berwaspada
agar tidak terjerumus, hatta,
walaupun hanya mendekatinya.
Di antara akibat buruk dan
bahaya tersebut adalah :
Dalam zina terkumpul
bermacam-macam dosa dan
keburukan yakni
berkurangnya agama si
penzina, hilangnya sikap
wara ’ (menjaga diri dari
dosa), buruk keperibadian
dan hilangnya rasa cemburu.
Zina membunuh rasa malu,
padahal dalam Islam malu
merupakan suatu hal yang
amat diambil berat dan
perhiasan yang sangat indah
khasnya bagi wanita.
Menjadikan wajah pelakunya
muram dan gelap.
Membuat hati menjadi gelap
dan mematikan sinarnya.
Menjadikan pelakunya selalu
dalam kemiskinan atau
merasa demikian sehingga
tidak pernah merasa cukup
dengan apa yang
diterimanya.
Akan menghilangkan
kehormatan pelakunya dan
jatuh martabatnya baik di
hadapan Allah mahupun
sesama manusia.
Allah akan mencampakkan
sifat liar di hati penzina,
sehingga pandangan
matanya liar dan tidak
terkawal.
Pezina akan dipandang oleh
manusia dengan pandangan
mual dan tidak percaya.
Zina mengeluarkan bau
busuk yang mampu dihidu
oleh orang-orang yang
memiliki ‘qalbun salim’ (hati
yang bersih) melalui mulut
atau badannya.
Kesempitan hati dan dada
selalu meliputi para pezina.
Apa yang ia dapati dalam
kehidupan ini adalah sebalik
dari apa yang diingininya. Ini
adalah kerana, orang yang
mencari kenikmatan hidup
dengan cara bermaksiat
kepada Allah maka Allah akan
memberikan yang sebaliknya
dari apa yang dia inginkan,
dan Allah tidak menjadikan
maksiat sebagai jalan untuk
mendapatkan kebaikan dan
kebahagiaan.
Penzina telah mengharamkan
dirinya untuk mendapat
bidadari yang jelita di syurga
kelak.
Perzinaan menyeret kepada
terputusnya hubungan
silaturrahim, derhaka kepada
orang tua, pekerjaan haram,
berbuat zalim, serta menyia-
nyiakan keluarga dan
keturunan. Bahkan boleh
membawa kepada
pertumpahan darah dan sihir
serta dosa-dosa besar yang
lain. Zina biasanya berkait
dengan dosa dan maksiat
yang lain sebelum atau bila
berlakunya dan selepas itu
biasanya akan melahirkan
kemaksiatan yang lain pula.
Zina menghilangkan harga
diri pelakunya dan
merosakkan masa depannya
di samping meninggalkan aib
yang berpanjangan bukan
sahaja kepada pelakunya
malah kepada seluruh
keluarganya.
Aib yang dicontengkan
kepada pelaku zina lebih
membekas dan mendalam
daripada asakan akidah kafir,
misalnya, kerana orang kafir
yang memeluk Islam
selesailah persoalannya,
namun dosa zina akan benar-
benar membekas dalam jiwa
kerana walaupun akhirnya
pelaku zina itu bertaubat dan
membersihkan diri dia akan
masih merasa berbeza
dengan orang yang tidak
pernah melakukannya.
Jika wanita yang berzina
hamil dan untuk menutupi
aibnya ia mengugurkan
kandungannya itu maka dia
telah berzina dan juga telah
membunuh jiwa yang tidak
berdosa . Jika dia ialah
seorang wanita yang telah
bersuami dan melakukan
kecurangan sehingga hamil
dan membiarkan anak itu
lahir maka dia telah
memasukkan orang asing
dalam keluarganya dan
keluarga suaminya sehingga
anak itu mendapat hak
warisan mereka tanpa
disedari siapa dia
sebenarnya. Amat
mengerikan, naudzubillah
min dzalik.
Perzinaan akan melahirkan
generasi individu-individu
yang tidak ada asal
keturunan (nasab). Di mata
masyarakat mereka tidak
memiliki status sosial yang
jelas.
Pezina laki-laki bererti telah
menodai kesucian dan
kehormatan wanita.
Zina dapat menyemai
permusuhan dan menyalakan
api dendam antara keluarga
wanita dengan lelaki yang
telah berzina dengannya.
Perzinaan sangat
mempengaruhi jiwa kaum
keluarganya di mana mereka
akan merasa jatuh martabat
di mata masyarakat,
sehingga kadang-kadang
menyebabkan mereka tidak
berani untuk mengangkat
muka di hadapan orang lain.
Perzinaan menyebabkan
menularnya penyakit-
penyakit berbahaya seperti
aids, siphilis, dan gonorhea
atau kencing bernanah.
Perzinaan menjadikan sebab
hancurnya suatu masyarakat
yakni mereka semua akan
dimusnahkan oleh Allah
akibat dosa zina yang
tersebar dan yang dilakukan
secara terang-terangan.
HUKUMAN ZINA
Demikianlah besarnya bahaya
dosa zina, sehingga Ibnul
Qayyim, ketika mengulas tentang
hukuman bagi penzina, berkata:
“ Allah telah mengkhususkan
hadd (hukuman) bagi pelaku
zina dengan tiga kekhususan
iaitu:
Pertama, hukuman mati
secara hina (rejam) bagi
pezina kemudian diringankan
(bagi yang belum nikah)
dengan dua jenis hukuman,
hukuman fizikal yakni dirotan
seratus kali dan hukuman
mental dengan diasingkan
selama satu tahun.
Kedua, Allah secara khusus
menyebutkan larangan
merasa kasihan terhadap
penzina. Umumnya sifat
kasihan adalah
diharuskankan bahkan Allah
itu Maha Pengasih namun
rasa kasihan ini tidak boleh
sehingga menghalang dari
menjalankan syariat Allah. Hal
ini ditekankan kerana orang
biasanya lebih kasihan
kepada penzina daripada
pencuri, perompak, pemabuk
dan sebagainya. Di samping
itu penzinaan boleh
dilakukan oleh siapa sahaja
termasuk orang kelas atasan
yang mempunyai kedudukan
tinggi yang menyebabkan
orang yang menjalankan
hukuman merasa enggan
dan kasihan untuk
menjalankan hukuman.
Ketiga, Allah memerintahkan
agar pelaksanaan hukuman
zina disaksikan oleh orang-
orang mukmin dengan
maksud menjadi pengajaran
dan memberikan kesan
positif bagi kebaikan umat.

BEBERAPA PERKARA PENTING
YANG PERLU DIPERHATIKAN
Orang yang berzina dengan
banyak pasangan lebih besar
dosanya daripada yang berzina
hanya dengan satu orang,
demikian juga orang yang
melakukanya berkali-kali
dosanya lebih besar daripada
yang melakukannya hanya
sekali.
Penzina yang berani
melakukan maksiat ini
dengan terang-terangan
lebih buruk daripada mereka
yang melakukannya
secara sembunyi-sembunyi.
Berzina dengan wanita yang
bersuami lebih besar dosanya
daripada dengan wanita
yang tidak bersuami kerana
adanya unsur perbuatan
zalim (terhadap suami
wanita), boleh menyalakan
api permusuhan dan
merosak keutuhan rumah
tangganya.
Berzina dengan jiran lebih
besar dosanya daripada
orang yang jauh rumahnya.
Berzina dengan wanita yang
sedang ditinggalkan suami
kerana perang (jihad) lebih
besar dosanya daripada
dengan wanita lain.
Berzina dengan wanita yang
ada pertalian darah atau
mahram lebih jahat dan hina
daripada dengan yang tidak
ada hubungan mahram.
Ditinjau dari segi waktu maka
berzina di bulan Ramadhan,
baik siangnya ataupun
malamnya, lebih besar
dosanya daripada waktu-
waktu lain.
Kemudian dari segi tempat
dilakukannya, maka berzina
di tempat-tempat suci dan
mulia lebih besar dosanya
deripada tempat yang lain.
Pezina muhson (yang sudah
bersuami atau beristeri) lebih
hina daripada gadis atau
jejaka, orang tua lebih buruk
daripada pemuda, orang alim
lebih buruk daripada yang
jahil dan orang yang
berkemampuan (terutama
dari segi ekonomi) lebih
buruk deripada orang fakir
atau lemah.
BERTAUBAT
Bertaubat ini bukan khusus
hanya kepada penzina, bahkan
kepada sesiapa sahaja yang
menunjukkan jalan untuk
terjadinya zina, membantu dan
memberi peluang kepada
pelakunya dan siapa saja yang
ikut terlibat di dalamnya.
Hendaknya mereka semua
segera kembali dan bertaubat
dengan sungguh-sungguh,
menyesali apa yang pernah
dilakukannya dan berusaha
sekuat tenaga untuk tidak
kembali melakukannya. Dan
yang paling penting adalah
memutuskan hubungun dengan
siapa sahaja dan apa sahaja
yang boleh menarik ke arah
perbuatan keji tersebut. Dengan
demikian diharapkan Allah akan
menerima taubat itu dan
mengampuni segala dosa yang
pernah dilakukan, dan ingatlah,
tidak ada istilah ‘putus
asa’ dalam mencari rahmat Allah.
Allah berfirman, mafhumnya:
“ Dan orang-orang yang tidak
menyembah ilah yang lain
beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang
diharamkan Allah
(membunuhnya) kecuali dengan
(alasan) yang benar, dan tidak
berzina, barangsiapa yang
melakukan demikian itu, niscaya
dia mendapat (pembalasan)
dosa (nya), (yakni) akan dilipat
gandakan azab untuknya pada
hari kiamat dan dia akan kekal
dalam azab itu, dalam keadaan
terhina, kecuali orang-orang
yang bertaubat, beriman dan
mengerjakan amal saleh; maka
mereka itu kejahatan mereka
diganti Allah dengan kebajikan.
Dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha
Penyayang. ” (QS. 25:68-70)

Disaring dari risalah Daarul
Wathan judul Min mafasid az-
zina, karya Muhammad bin
Ibrahim al Hamd.

Azab Kubur



Bagaimana suasana malam
pertama di alam kubur…
Bagaimana kedasyatan
siksaannya…? Dosa-dosa apakah
yang menyebabkan siksaan
kubur…? Bagaimana kaedah
menjemput kematian terindah…?
“Setiap yang bernyawa pasti
merasai mati, Wahai jiwa yang
tenang, Pulanglah kehadrat
Tuhan mu dengan gembira dan
diredhai, masuklah dalam jemaah
hamba-hamba-Ku, dan masuk
pula dalam syurga-Ku…”
Pada hari itu ia begitu bahagia,
menikmati indahnya alam
ciptaan Allah, bersama anak dan
keluarga, penuh keceriaan, hidup
dalam kesenangan dan
kehidupan yang terjamin,
tertawa melihat telatah anak-
anaknya, demikian pula dia
ditertawakan oleh anak-
anaknya… lalu tiba-tiba ia
didatangi oleh suatu malam,
malam disaat dia dijemput oleh
kematiannya…
Sakarat….. Sakaratul Maut….
“Dan datangnya sakaratul maut
itu benar… Itulah yang kamu
selalu lari dari padanya…
Ditiuplah sangkakala Hari
terlaksananya Ancaman… Setiap
jiwa datang dengan malaikat
yang jadi saksi… Sungguh kami
lalai akan kenyataan ini… Maka
kami singkapkan kakitanganmu,
pada hari itu hingga
penglihatanmu menjadi
jelas” (Qaf: 19-22).
Malam itulah malam pertama ia
berada dalam alam kubur…
sendiri dikecam oleh kesunyian,
tanpa anak dan isteri/suami juga
sahabat karib… yang ada
hanyalah amal… inilah malam
pertama anak kita menjadi yatim,
dan isteri/suami kita menjadi
janda/duda… malam pertama
yang menggusur dari tempat
tidur yang empuk menuju
dinginnya tanah berselimutkan
kafan… inilah malam yang
mengusir kita dari rumah
mewah dan megah.. menempati
liang lahad yang gelap dan
sempit… kelmarin malam kita
masih berpesta, makan dan
minum bersama sahabat karib…
tiba-tiba kita masuk pada malam
pertama dimana kita menjadi
santapan cacing tanah dan
serangga… pada malam ini kita
baru sedar.. Ternyata… HARTA,
KELUARGA, PEKERJAAN yang keras
kita mencarinya sampai lalai dari
mengingati Allah… tidak
sedikitpun daripada semua itu
menemani dan membela kita…
Allah SWT berfirman, “Bermegah-
megahan telah melalaikan kamu,
sampai kamu masuk kedalam
kubur, janganlah begitu, kelak
kamu akan mengetahui akibat
perbuatanmu” (At-Takatsur: 1-3)
Inilah malam episod pertama
dari alam akhirat, kuburan boleh
menjadi taman syurga,
sebaliknya ia boleh menjadi satu
lubang dari lubang-lubang
neraka… inilah kematian datang
dengan tiba-tiba… ia datang
tepat pada waktunya… tidak
lambat dan tidak cepat… meragut
dengan paksa, melenyapkan
segala nikmat dunia.. tidak
pernah menilai kita tua atau
muda, kaya atau miskin, sihat
atau sakit… ia datang untuk
mengeluarkan manusia dari alam
kehidupan yang selama ini kita
jalani.. ketahuilah rumah yang
kukuh dan megah tidak akan
mampu membentengi datangnya
sang pencabut nyawa…
Banyaknya wang di bank tidak
mampu memberi rasuah kepada
Malaikat untuk undurkan waktu
kematiannya… inilah realiti
kematian… sudah bersiapkah
kita menghadapi malam
pertamanya… Bukankah
Rasulullah Saw ada bersabda “
Orang yang bijak adalah yang
sentiasa mengingati mati di
antara kamu, dan ada bekalan
setelah kematiannya..” Marilah
kita siapkan bekalan untuk
menjadi penyinar di alam kubur
nanti… demi Allah, tiada yang
sanggup menerangkannya
melainkan dengan iman dan
amal yang soleh..
Metode Menjemput Kematian…
“Kematian adalah nasihat terbaik
dan guru kehidupan, sedikit
sahaja kita lengah dari
memikirkan kematian, maka kita
akan kehilangan guru terbaik
dalam kehidupan”
Sesungguhnya manusia telah
memilih bagaimana akhir
hidupnya… dan pilihan itu ada
pada bagaimana ia menjalani
kehidupannya… sebagaimana ia
menjalani kehidupannya seperti
itulah berakhirnya kematiannya…
kerana sesungguhnya dengan
menjalani kehidupan bererti kita
sedang menuju kepada kematian
kita…
Pernahkah kita mendengar
berita tentang seorang penzina
mati di katil hotel diatas perut
pasanganya… seorang penagih
dadah mati ketika
menghisapnya… dan para
penjudi mati diatas meja
judinya… begitu juga kita pernah
mendengar ahli ibadah mati di
atas tikar sejadahnya…
Alangkah malangnya, saat ajal
tiba kita masih berlumur dosa
berbalut nista… inilah malam
pertama kita DI ALAM KUBUR…
sendiri, di cekam sepi gelap yang
tidak pernah terbayang…
hilanglah sudah… semua
gemerlapnya DUNIA… RUMAH
dengan jerih payah bertahun-
tahun telah kita bangunkan…
ISTERI/SUAMI dan
pengabdiannya begitu tulus…
ANAK, yang padanya darah
daging kita… ORANG TUA yang
titisan kasih sayangnya.. mengalir
di tubuh kita… dan PEKERJAAN,
yang bermati-matian kita
habiskan waktu untuknya…
KERETA MEWAH yang selalu
menjadi kebanggaan… tapi kini
hari itu telah pergi… masa pun
telah tiada… yang tersisa hanya
dosa… yang terus terbayang…
TERINGAT… akan ISTERI/SUAMI
yang sentiasa dinafikan hak-
haknya… ANAK, yang telah kita
kotori tubuhnya dari nafkah
yang HARAM… ORANG TUA, yang
di sisa hidupnya belum sempat
dibahagiakan… SAHABAT KARIB,
yang meminta bantuan kita
biarkan… dan KAWAN-KAWAN,
yang telah banyak kita
kecewakan…
Ya ALLAH, masihkah ada hari
milik-Mu untukku… agar boleh ku
lunaskan segala urusan… lilitan
hutang yang belum terbayar…
banyaknya AMANAH dan
KEPERCAYAAN yang tidak
disampaikan… beribu JANJI yang
sering diingkari… dan WANG
RASUAH, yang telah kita nikmati
dan kita bagi… namun kini,
PINTU-MU… sudah tertutup
rapat… bertaubat sudah
terlambat, menyesali diri sudah
tidak bererti… dan tinggallah
sendiri menanggung beban
DOSA dan KESALAHAN yang tidak
terMAAFKAN… merasakan
PENDERITAAN yang PANJANG
yang tiada berakhir… SEKARANG,
adakah dalam hati kita MATI itu
sebagai PENASIHAT..??? Semoga
selagi masih ada waktu…
Fasa-Fasa Alam Kubur
Kesempitan kubur, pertanyaan
malaikat, azab atau nikmat
kubur, ditempatkannya ruh dan
kebangkitan…
Alam kubur adalah alam
perantaraan kehidupan dunia
dan akhirat yang dimulai setelah
kematian dan berakhir selepas
kebangkitan… selama masa ini,
seorang yang beriman merasa
bahagia… sementara orang kafir
merasa sengsara… orang yang
sudah mati akan dihimpit dalam
kubur… siapa pun ia kafir atau
muslim akan merasakan
himpitan kubur… bezanya
penyimpitan yang dirasakan
seorang mukmin tidak berlaku
selamanya, tidak seperti orang
kafir yang akan berterusan
himpitan kuburnya sampai
hancur tulang-tulangnya…
Sebagaimana sabda Rasulullah
saw: “Sesungguhnya kubur itu
memiliki himpitan, seandainya
ada orang yang selamat darinya,
maka selamatlah Sa’ad Bin
Mu’adz…” Sa’ad Bin Mu’adz akan
mengalami himpitan kubur,
padahal ia adalah seorang
pemimpin penuh kemuliaan,
kematiannya menggoncangkan
‘Arasy, dibukakan baginya pintu-
pintu langit, Kasyahidannya
disaksikan oleh 70 ribu
malaikat…
Hadis yang diriwayatkan oleh
Nasa’I dari Rasulullah SAW:
“Kematiannya menggoncangkan
‘Arasy, dibukakan baginya pintu-
pintu langit, pintu yang banyak,
Kesyahidannya disaksikan oleh
70 ribu malaikat, maka sungguh
ia mengalami himpitan kubur,
kemudian Allah melapangkanya.”
Apabila Sa’ad Bin Mu’adz seorang
pemimpin yang besar, hamba
Alah yang soleh dan
mendapatkan mati Syahid
mengalami himpitan kubur…
bagaimana dengan kita..?
Allahuakhbar… Ya Allah Terimalah
taubat-ku… selamatkanlah aku
dari azab kubur…
Rasulullah SAW bersabda
“Seorang manusia apabila
diletakkan dia di dalam kuburnya
dan sahabatnya berpaling pulang
sedang ia mendengar suara
sandal mereka akan datang
kepadanya dua malaikat dan
mendudukkannya dan bertanya…
SIAPAKAH TUHAN-MU…?,
SIAPAKAH NABI-MU…?, APAKAH
AGAMA-MU…?... dia menjawab,
ALLAH ADALAH TUHAN-KU…
MUHAMMAD ADALAH NABI-KU…
ISLAM ADALAH AGAMA-KU…
Terdengarlah seruan dari langit,
“Benar.. Hambaku, hamparkan
baginya tikar dari syurga, lalu
angin dan wangi syurga datang
kepadanya kemudian kubur
diluaskan seluas mata
memandang, seorang yang
rupawan datang menemaninya,
yang tiada lain itulah amal
solehnya.” (Hadis riwayat Ahmad,
Abu Daud, Hakim dan Baihaqi).
Benarkah kita… boleh
menjawabnya…? Dari lisan yang
jarang menyebut Asma-Nya… dan
ibadah yang sering kita
remehkan… Serta sunnah Rasul…
yang kita abaikan… pada saat
itu… kita hanya mampu
menjawab… TIDAK… TIDAK…
TIDAAAKKKKK...
Terdengarlah suara penyeru dari
langit… Hambaku ini seorang
pendusta… Hamparkan padanya
tikar dari api neraka, bukakan
baginya pintu neraka, panas dan
keringnya neraka
mendatanginya… Kubur
disempitkan sampai pecah
tulang-tulangnya… seorang
berwajah buruk berpakaian
buruk dan berbau busuk datang
kepadanya… Yang tiada lain
itulah amal buruknya…
Tragedi… Siksa Kubur
“Aisyah Ra bertanya tentang
azab kubur, Rasulullah SAW
menjawab: Ya, azab kubur pasti
ada.” (HR. Bukhari – Dalam Kitab
Al-Janaiz).
“Aisyah Ra meriwayatkan
bahawa Rasulullah SAW berdoa
dalam solatnya, “Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari azab
kubur…” (HR. Mutafaqun Alaih).
“Ketika orang-orang yang
derhaka kepada Allah tidak
mampu menjawab pertanyaan
malaikat, lalu ia dipukul dengan
besi… hingga ia menjerit dengan
teriakan yang sangat keras…
didengar oleh semua makhluk
Allah, kecuali Jin dan
Manusia,” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Saatnya kita menyaksikan…
kejadian nyata tentang siksa
kubur yang berlaku di Jazirah
Arab… Seorang pemuda yang
dikeluarkan dari kuburnya
setelah beberapa jam dia
dikuburkan… Akibat mengalami
azab kubur, pemuda tersebut
telah berubah wajah dan
jasadnya… Pemuda tersebut
merupakan remaja muslim yang
meninggal pada usia 18 tahun…
seorang pemuda yang rosak
akhlak dan agamanya… dan
sering melalaikan solat… hampir
tiga (3) jam pemuda tersebut
dikuburkan, pihak keluarga
meminta kubur tersebut digali
semula untuk keperluan
tertentu…
Dan apa yang terjadi selepas
mayat tersebut dikeluarkan…
pandangan yang sangat
mengaibkan… Rambut yang
hitam menjadi putih… Dari mulut
dan hidung keluar darah yang
masih merah pekat… seperti
baru mengalami siksaan kubur
yang sangat keras… seperti ada
yang memukul dibahagian
belakang kepalanya… dengan
wajah seperti dilemas dan
membeku…
Bagi seorang muslim… ini adalah
pengajaran yang sangat-sangat
berharga agar segera
memperbaiki hidupnya… dengan
bertaubat dari dosa-dosa yang
telah dilakukan…
Sementara itu… sebagai
pengajaran dan iktibar untuk
kita…
Suara jeritan jutaan manusia di
alam bumi yang lain… di sebuah
lubang galian yang berada di
daerah Siberia… Dr. Azzacove
bersama kumpulannya telah
melakukan sebuah kajian
tentang pergerakan perut bumi
di daerah Siberia, Rusia…
kemudian mereka memasang
alat pembesar suara
supersensitive untuk mendengar
suara pergerakan perut bumi…
sebuah penemuan yang sangat
mengejutkan, ketika mesin
penggali sampai pada salah satu
perut/kulit bumi… dari ruang/
alam bumi yang lain, terdengar
suara manusia berteriakan
sangat keras dalam kesakitan…
bahkan suara jeritan itu
jumlahnya bukan seorang tetapi
ribuan bahkan jutaan orang…
sebagai seorang muslim kita
tidak akan ragu lagi bahawa
suara tersebut adalah suara
manusia yang sedang disiksa di
ALAM KUBUR…
Sebab-Sebab Siksa Kubur…
Ibnu Qoyyim Rahimahullah,
dalam kitab Ar-Ruh menyebutkan
ada beberapa dosa dan maksiat
yang dapat menyebabkan kita
disiksa di ALAM KUBUR,
diantaranya :
1. Melalaikan Solat
2. Membaca al-Quran kemudian
melupakannya
3. Tidak bersuci setelah
membuang hadas kecil
4. Berkata bohong
5. Tidak membayar zakat
6. Corak kehidupan yang
berlebih-lebihan
7. Memakan riba
8. Rasuah
9. Memfitnah sesama saudara
muslim
10. Khianat terhadap amanah
11. Enggan menolong sesama
muslim
12. Meminum arak
13. Berzina
14. Membunuh
“Wahai anak Adam…
Sesungguhnya apa yang kau
minta dari-Ku… dan yang kau
harapkan dari-Ku… Ampunan-Ku
bagimu yang meminta dan tidak
bagi yang enggan…”
“Wahai anak Adam… Meskipun
dosamu sepenuh petala langit…
kemudian engkau meminta
ampun pada-Ku… Ampunan-Ku
bagimu dan tidak bagi yang
enggan…”
“Wahai anak Adam… Seandainya
kau datang pada–Ku dengan
kesalahan seluas bumi…
kemudian engkau datang
kepada-Ku… dan tidak berbuat
syirik pada-Ku dengan sesuatu
pun… Sungguh Aku akan berikan
kepadamu ampunan…”
Ya Allah… terimalah taubatku… Ya
Allah… terimalah taubatku… Ya
Allah… terimalah taubatku…
Alangkah bahagianya…
seandainya maut menjemput kita
sedang berurai air mata
merasakan manisnya iman dalam
sujud penghambaan… rindu
akan perjumpaan dengan-Nya…
Alangkah indahnya air mata yang
selalu berlinang dari munajat
seorang anak soleh kepada
Allah… Merindukan kemuliaan
dan keselamatan bagi kedua
orang tuanya… taburan doanya
menjadi cahaya yang menerangi
dari gelapnya ALAM KUBUR…
Doa-doanya menghantar
kepulangan orang tuanya pada
Allah dalam Husnul Khatimah…
rintihan dan munajatnya menjadi
benteng yang kukuh sebagai
penghalang dari azab dan siksa
kubur… Doa yang tiada terputus
mengalir dari ketulusan dan
keheningan hati agar orang
tuanya dalam kasih sayang
Allah…
Rujukan :
1. Kitab Ar-Ruh : Ibnul Qoyyim,
2. Kitab Al-Janaiz : Imam Bukhori,
3. Kitab Awwalu Lailatin Fil Qobr :
Dr. Aidh Al-Qorni,
4. The Spectacle Of Death :
Khwaja Muhammad Islam,
5. Grave Punishment : Al-Sunna.

70 Dosa-Dosa Besar

1. Syirik
2. Membunuh Manusia
3. Sihir
4. Tinggal Sembahyang
5. Tidak Mengeluarkan Zakat
6. Tidak Berpuasa
7. Tidak Mengerjakan Haji
Walaupun Berkemampuan
8. Derhaka Kepada Ibu Bapa
9. Memutuskan Silatulraham
10.Berzina
11.Homosex
12.Memakan Riba
13.Memakan Harta Anak Yatim
14.Mendustakan Allah S.W.T dan
Rasul
15.Lari dari Medan Perang
16.Sombong
17.Saksi Palsu
18.Meminum Arak
19.Pemimpin Yang Penipu dan
Kejam
20.Berjudi
21.Menuduh orang baik
melakukan Zina
22.Menipu harta rampasan
Perang
23.Mencuri
24.Merompak
25.Sumpah Palsu
26.Berlaku Zalim
27.Pemungut cukai yang Zalim
28.Makan dari kekayaan yang
Haram
29.Bunuh Diri
30.Berbohong
31.Hakim yang Tidak adil
32.Rasuah
33.Wanita yang menyerupai
Lelaki
34.Tidak Cemburu
35.Cina Buta
36.Tidak Suci Hadas kecil
37.RIAK Mempamerkan Diri
38.Ulamak Dunia (jahat)
39.Khianat
40.Mengungkit-Ungkit
Pemberian
41.Mangingkari Takdir
42.Mencari Kesalahan Orang lain
43.Menabur Fitnah
44.Mengutuk Umat Islam
45.Mengingkari Janji
46.Percaya Kepada Sihir dan
Nujum
47.Derhaka kepada Suami
48.Gambar pada Baju
49.Menamparkan pipi dan
meratap jika terkena bala
50.Menggangu Orang lain
51.Berbuat Zalim terhadap yg
lemah
52.Menggangu Tetangga
53.Menyakiti dan Memaki Orang
Islam
54.Derhaka kepada Hamba Allah
S.W.T dan menggangap dirinya
baik
55.Melabuhkan Pakaian
56.Lelaki yang memakai Sutera
dan Emas
57.Hamba Lari dari Tuan
58.Sembelihan Untuk Selain Dari
Allah S.W.T
59.Menjadi Pak Sanggup
60.Berdebat dan Bermusuh
61.Enggan Memberi Kelebihan Air
62.Mengurangkan Timbangan
63.Merasa Aman Dari Kemurkaan
Allah S.W.T
64.Putus Asa Dari Rahmat Allah
S.W.T
65.Meninggalkan Sembahyang
Berjemaah
66.Meninggalkan Sembahyang
Jumaat
67.Menguragi Wasiat
68.Menipu
69.Mengintip Rahsia dan
Membuka Rahsia Orang Lain
70.Mencela Nabi dan Sahabat Adalah Amru bin Ubaid, seorang
ulama Bashrah, dan seorang
zahid. Yang dikatakan oleh para
pejabat pemerintah tentang
dirinya sebagai berikut: "kalian
semua adalah para pencari
buruan, kecuali Amru bin Ubaid".
Artinya, seluruh ulama
mendatangi para pejabat
pemerintah untuk mendapatkan
hadiah, kecuali Amru bin Ubaid.
Suatu saat, ulama kita ini ingin
mengetahui definisi yang jelas
tentang apa itu dosa besar,
secara langsung dari nash Al
Quran, bukan dari pendapat para
ulama.
Ia kemudian menemui Abu
Abdillah Ja'far bin Muhammad
Shadiq. Seperti kita ketahui, Ja'far
Shadiq adalah orang tokoh yang
paling patut untuk ditanya
tentang hal ini; karena ia adalah
seorang ulama dari ahlul bait,
dan ia telah begitu mendalami
rahasia-rahasia kandungan Al
Quran. Setelah ia bertemu
dengannya, dan duduk
bersamanya, ia kemudian
membaca firman Allah SWT
berikut ini:
"(Yaitu) orang yang
menjauhi dosa-dosa besar
dan perbuatan keji yang
selain dari kesalahan-
kesalahan kecil". (An Najm:
32).
Sampai di sini ia berhenti dan
berdiam!. Menyaksikan hal itu
Abu Abdillah Ja'far Shadiq
bertanya kepadanya: "mengapa
engkau terdiam, wahai Ibnu
Ubaid?"
Ia menjawab: "aku ingin
mengetahui secara pasti apa itu
dosa-dosa besar, langsung dari
keterangan kitab Allah".
Abu Abdillah Ja'far Shadiq
berkata: "engkau datang kepada
orang tepat". Selanjutnya ia
berkata kembali: " [Dosa besar
itu adalah, pertama:] syirik
kepada Allah SWT. Tentang hal ini
Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak
akan mengampuni dosa
syirik, dan Dia mengampuni
segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya". (An
Nisaa: 48)
Dan Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu
dengan) Allah, maka pasti
Allah mengharamkan
kepadanya surga". (Al
Maaidah: 72)
Selanjutnya ia menambahkan:
[dosa besar yang kedua adalah]
berputus asa dari mendapatkan
rahmat Allah SWT. Tentang hal ini
Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya tiada
berputus asa dari rahmat
Allah, melainkan kaum yang
kafir"".(Yuusuf: 87).
Demikianlah, Abu Abdillah Ja'far
Shadiq mengungkapkan hukum
sambil menyebutkan dalilnya dari
Al Quran. Berikutnya ia
memberikan penjelasan
selanjutnya: [dosa besar yang
berikutnya adalah:] merasa aman
dari ancaman Allah SWT. Tentang
hal ini Allah SWT berfirman:
"Tiadalah yang merasa
aman dari azab Allah kecuali
orang-orang yang
merugi." (Al A'raaf: 99)
Dosa besar yang keempat adalah:
berbuat durhaka kepada kedua
orang tua. Karena Allah SWT
mensipati orang yang berbuat
durhaka kepada kedua orang
tuanya sebagai orang yang
jabbaar syaqiy 'orang yang
sombong lagi celaka'. Tentang
hal ini Allah SWT berfirman:
"Dan berbakti kepada ibuku,
dan Dia tidak menjadikan
aku seorang yang sombong
lagi celaka". (Maryam: 32).
Dosa besar yang berikutnya
adalah: membunuh. Tentang hal
ini Allah SWT berfirman:
"Dan barangsiapa yang
membunuh seorang
mu'min dengan sengaja,
maka balasannya ialah
Jahannam, kekal ia di
dalamnya". (An Nisaa: 93).
Dosa besar yang berikutnya
adalah: menuduh wanita baik-
baik berbuat zina. Tentang hal ini
Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-
orang yang menuduh
wanita-wanita yang baik-
baik, yang lengah lagi
beriman (berbuat zina),
mereka kena la'nat di dunia
dan akhirat, dan bagi
mereka azab yang besar".
An Nuur: 23)
Dosa besar berikutnya adalah:
memakan riba. Tentang hal ini
Allah SWT berfirman:
"Orang-orang yang makan
(mengambil) riba tidak
dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang
yang kemasukan syaitan
lantaran (tekanan) penyakit
gila". (Al Baqarah: 275)
Dosa besar berikutnya adalah:
lari dari medan pertempuran.
Maksudnya, saat kaum Muslimin
diserang oleh musuh mereka,
dan kaum Muslimin maju
mempertahankan diri dari
serangan musuh itu, kemudian
ada seseorang individu Muslim
yang melarikan diri dari
pertempuran itu. tentang hal ini
Allah SWT berfirman:
"Barangsiapa yang
membelakangi mereka
(mundur) di waktu itu,
kecuali berbelok untuk
(siasat) perang atau hendak
menggabungkan diri
dengan pasukan yang lain,
maka sesungguhnya orang
itu kembali dengan
membawa kemurkaan dari
Allah, dan tempatnya ialah
neraka Jahannam. Dan amat
buruklah tempat
kembalinya". (Al Anfaal: 16)
Dosa besar berikutnya adalah:
memakan harta anak yatim.
Tentang hal ini Allah SWT
berfirman:
"Sesungguhnya orang-
orang yang memakan harta
anak yatim secara zalim,
sebenarnya mereka itu
menelan api sepenuh
perutnya dan mereka akan
masuk ke dalam api yang
menyala-nyala (neraka)". (An
Nisaa: 10)
Dosa besar berikutnya adalah:
berbuat zina. Tentang hal ini
Allah SWT berfirman:
"Barangsiapa yang
melakukan demikian itu,
niscaya dia mendapat
(pembalasan) dosa (nya),
(yakni) akan dilipat
gandakan azab untuknya
pada hari kiamat dan dia
akan kekal dalam azab itu".
(Al Furqaan: 68-69)
Tentang menyembunyikan
persaksian, adalah seperti
difirmankan oleh Allah SWT:
"Dan janganlah kamu (para
saksi) menyembunyikan
persaksian. Dan
barangsiapa yang
menyembunyikannya, maka
sesungguhnya ia adalah
orang yang berdosa
hatinya". (Al Baqarah: 283)
Dosa besar berikutnya adalah:
sumpah palsu. Yaitu jika
seseorang bersumpah untuk
melakukan sesuatu perbuatan,
namun ternyata ia tidak
melakukan perbuatan itu. atau ia
bersumpah tidak akan
melakukan sesuatu perbuatan,
namun nyatanya ia kemudian
melakukan perbuatan itu.
Tentang hal ini Allah SWT
berfirman:
"Sesungguhnya orang-
orang yang menukar janji
(nya dengan) Allah dan
sumpah-sumpah mereka
dengan harga yang sedikit,
mereka itu tidak mendapat
bahagian (pahala) di
akhirat, dan Allah tidak akan
berkata-kata dengan
mereka dan tidak akan
melihat kepada mereka
pada hari kiamat dan tidak
(pula) akan mensucikan
mereka. Bagi mereka azab
yang pedih". (Ali Imraan:
77 )
Dosa besar berikutnya adalah:
berbuat khianat atas harta
pampasan perang. Tentang hal
ini Allah SWT berfirman:
"Barangsiapa yang
berkhianat dalam urusan
rampasan perang itu, maka
pada hari kiamat ia akan
datang membawa apa yang
dikhianatkannya itu". (Ali
Imraan: 161)
Dosa besar berikutnya adalah:
meminum khamar [minuman
keras]. Tentang hal ini Allah SWT
berfirman:
"Sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi
nasib dengan panah, adalah
perbuatan keji termasuk
perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan".
(Al Maaidah: 90).
Dosa besar berikutnya adalah:
meninggalkan shalat. Tentang hal
ini Allah SWT berfirman:
"Apakah yang memasukkan
kamu ke dalam Saqar
(neraka)?" Mereka
menjawab: "Kami dahulu
tidak termasuk orang-orang
yang mengerjakan shalat".
(Al Muddats-tsir: 42-43 )
Dosa besar berikutnya adalah:
melanggar perjanjian dan
memutuskan tali silaturahmi.
Karena tali silaturahmi adalah
salah satu ikatan yang
diperintahkan oleh Allah SWT
untuk disambung. Tentang hal
ini Allah SWT berfirman:
"(yaitu) orang-orang yang
melanggar perjanjian Allah
sesudah perjanjian itu
teguh, dan memutuskan
apa yang diperintahkan
Allah (kepada mereka)
untuk menghubungkannya
dan membuat kerusakan di
muka bumi. Mereka itulah
orang-orang yang rugi". (Al
Baqarah: 27 )
Dengan demikian, semua
perbuatan dosa tadi adalah
bagian dari dosa besar, sesuai
dengan keterangan nash Al
Quran. Dan masing-masing dosa
besar tadi mengandung hikmah,
seperti yang diungkapkan oleh
Ja'far Shadiq. Dan saat ia ditanya
oleh Ibnu Ubaid tentang apa itu
dosa besar, Ja'far Shadiq dengan
percaya diri menjawabnya
dengan urutan seperti tadi. Dan
penyebutan urutan tadi pun
diungkapkannya dengan tanpa
perlu berpikir lama. Yang
menunjukkan bahwa masalah ini
telah tertanam dalam otaknya;
apalagi jika disadari bahwa ayat-
ayat itu terdapat secara acak
dalam pelbagai surah dalam Al
Quran. Sehingga untuk
menyebutkannya ia harus
mengutip dan
mengumpulkannya dari sana
sini; hal ini juga menunjukkan
bahwa ia benar-benar telah
mendalami rahasia-rahasia
kandungan Al Quran.

Makna Gerakan Dalam Shalat

Suatu ketika Rasulullah SAW
berada di dalam Masjid Nabawi,
Madinah.Selepas menunaikan
shalat, beliau menghadap para
sahabat untukbersilaturahmi dan
memberikan tausiyah. Tiba-tiba,
masuklah seorangpria ke dalam
masjid, lalu melaksanakan shalat
dengan cepat.Setelah selesai, ia
segera menghadap Rasulullah
SAW dan mengucapkansalam.
Rasul berkata pada pria itu,
"Sahabatku, engkau tadi
belumshalat!"Betapa kagetnya
orang itu mendengar perkataan
Rasulullah SAW. Ia punkembali ke
tempat shalat dan mengulangi
shalatnya. Seperti sebelumnyaia
melaksanakan shalat dengan
sangat cepat. Rasulullah SAW
tersenyummelihat "gaya" shalat
seperti itu.Setelah melaksanakan
shalat untuk kedua kalinya, ia
kembali mendatangiRasulullah
SAW. Begitu dekat, beliau berkata
pada pria itu,"Sahabatku, tolong
ulangi lagi shalatmu! Engkau tadi
belum shalat."Lagi-lagi orang itu
merasa kaget. Ia merasa telah
melaksanakan shalatsesuai
aturan. Meski demikian, dengan
senang hati ia menuruti
perintahRasulullah SAW.
Tentunya dengan gaya shalat
yang sama.Namun seperti
"biasanya", Rasulullah SAW
menyuruh orang itu
mengulangishalatnya kembali.
Karena bingung, ia pun berkata,
"Wahai Rasulullah,demi Allah
yang telah mengutusmu dengan
kebenaran, aku tidak
bisamelaksanakan shalat dengan
lebih baik lagi. Karena itu, ajarilah
aku!""Sahabatku," kata Rasulullah
SAW dengan tersenyum, "Jika
engkauberdiri untuk
melaksanakan shalat, maka
bertakbirlah, kemudian
bacalahAl-Fatihah dan surat
dalam Alquran yang engkau
pandang paling mudah.Lalu,
rukuklah dengan tenang
(thuma'ninah), lalu bangunlah
hinggaengkau berdiri tegak.
Selepas itu, sujudlah dengan
tenang, kemudianbangunlah
hingga engkau duduk dengan
tenang. Lakukanlah seperti
itupada setiap shalatmu."Kisah
dari Mahmud bin Rabi' Al Anshari
dan diriwayatkan Imam
Bukharidalam Shahih-nya ini
memberikan gambaran bahwa
shalat tidak cukupsekadar
"benar" gerakannya saja, tapi
juga harus dilakukan
dengantumaninah, tenang, dan
khusyuk.Kekhusukan ruhani
akan sulit tercapai, bila fisiknya
tidak khusyuk.Dalam arti
dilakukan dengan cepat dan
terburu-buru. Sebab,
denganterlalu cepat, seseorang
akan sulit menghayati setiap
bacaan, tatagerak tubuh menjadi
tidak sempurna, dan jalinan
komunikasi denganAllah menjadi
kurang optimal. Bila hal ini
dilakukan terus menerus,maka
fungsi shalat sebagai pencegah
perbuatan keji dan munkar
akankehilangan makna. Karena
itu, sangat beralasan bila
Rasulullah SAWmengganggap
"tidak shalat" orang yang
melakukan shalat dengan cepat
(tidak tumaninah).Hikmah
gerakan shalatSebelum
menyentuh makna bacaan shalat
yang luar biasa, termasuk
jugaaspek "olah rohani" yang
dapat melahirkan ketenangan
jiwa, atau"jalinan komunikasi"
antara hamba dengan Tuhannya,
secara fisik shalatpun
mengandung banyak
keajaiban.Setiap gerakan shalat
yang dicontohkan Rasulullah SAW
sarat akanhikmah dan
bermanfaat bagi kesehatan.
Syaratnya, semua gerak
tersebutdilakukan dengan benar,
tumaninah serta istikamah
(konsistendilakukan).Dalam buku
Mukjizat Gerakan Shalat, Madyo
Wratsongko
MBA.mengungkapkan bahwa
gerakan shalat dapat
melenturkan urat syaraf
danmengaktifkan sistem
keringat dan sistem pemanas
tubuh. Selain itu jugamembuka
pintu oksigen ke otak,
mengeluarkan muatan listrik
negatifdari tubuh, membiasakan
pembuluh darah halus di otak
mendapatkantekanan tinggi,
serta membuka pembuluh darah
di bagian dalam tubuh(arteri
jantung).Kita dapat menganalisis
kebenaran sabda Rasulullah SAW
dalam kisah diawal. "Jika engkau
berdiri untuk melaksanakan
shalat, makabertakbirlah."Saat
takbir Rasulullah SAW
mengangkat kedua tangannya ke
atas hinggasejajar dengan bahu-
bahunya (HR Bukhari dari
Abdullah bin Umar).Takbir ini
dilakukan ketika hendak rukuk,
dan ketika bangkit
darirukuk.Beliau pun
mengangkat kedua tangannya
ketika sujud. Apa maknanya?
Padasaat kita mengangkat
tangan sejajar bahu, maka
otomatis kita membukadada,
memberikan aliran darah dari
pembuluh balik yang terdapat
dilengan untuk dialirkan ke
bagian otak pengatur
keseimbangan tubuh,membuka
mata dan telinga kita, sehingga
keseimbangan tubuh
terjaga."Rukuklah dengan tenang
(tumaninah)." Ketika rukuk,
Rasulullah SAWmeletakkan kedua
telapak tangan di atas lutut (HR
Bukhari dari Sa'adbin Abi
Waqqash). Apa maknanya?
Rukuk yang dilakukan dengan
tenang danmaksimal, dapat
merawat kelenturan tulang
belakang yang berisi
sumsumtulang belakang
(sebagai syaraf sentral manusia)
beserta alirandarahnya. Rukuk
pun dapat memelihara
kelenturan tuas sistem
keringatyang terdapat di
pungggung, pinggang, paha dan
betis belakang.Demikian pula
tulang leher, tengkuk dan saluran
syaraf memori dapatterjaga
kelenturannya dengan rukuk.
Kelenturan syaraf memori
dapatdijaga dengan mengangkat
kepala secara maksimal dengan
mata mengharapke tempat
sujud."Lalu bangunlah hingga
engkau berdiri tegak." Apa
maknanya? Saatberdiri dari
dengan mengangkat tangan,
darah dari kepala akan turun
kebawah, sehingga bagian
pangkal otak yang mengatur
keseimbanganberkurang
tekanan darahnya. Hal ini dapat
menjaga syaraf
keseimbangantubuh dan
berguna mencegah pingsan
secara tiba-tiba."Selepas itu,
sujudlah dengan tenang." Apa
maknanya? Bila dilakukandengan
benar dan lama, sujud dapat
memaksimalkan aliran darah
danoksigen ke otak atau kepala,
termasuk pula ke mata, telinga,
leher,dan pundak, serta hati. Cara
seperti ini efektif untuk
membongkarsumbatan
pembuluh darah di jantung,
sehingga resiko terkena
jantungkoroner dapat
diminimalisasi."Kemudian
bangunlah hingga engkau duduk
dengan tenang." Apa maknanya?
Cara duduk di antara dua sujud
dapat menyeimbangkan sistem
elektrikserta syaraf
keseimbangan tubuh kita. Selain
dapat menjaga kelenturansyaraf
di bagian paha dalam, cekungan
lutut, cekungan betis, sampaijari-
jari kaki. Subhanallah!Masih ada
gerakan-gerakan shalat lainnya
yang pasti memiliki
segudangkeutamaan, termasuk
keutamaan wudhu. Semua ini
memperlihatkan bahwashalat
adalah anugerah terindah dari
Allah bagi hamba
beriman.Wallaahu a'lam.( )

12 Azab Bagi Yang Meninggalkan Shalat

12 Azab Bagi Yang Meninggalkan Shalat
Dalam sebuah
hadis
menerangkan
bahwa
Rasulullah S.A.W
telah bersabda :
"Barangsiapa
yang
mengabaikan
solat secara berjemaah maka
Allah S.W.T akan mengenakan 12
tindakan yang merbahaya ke
atasnya. Tiga darinya akan
dirasainya semasa di dunia ini
antaranya :-
· Allah S.W.T akan menghilangkan
berkat dari usahanya dan begitu
juga terhadap rezekinya.
· Allah S.W.T mencabut nur orang-
orang mukmin daripadanya.
· Dia akan dibenci oleh orang-
orang yang beriman.
Tiga macam bahaya adalah
ketika dia hendak mati,
antaranya :
· Ruh dicabut ketika dia di dalam
keadaan yang sangat haus
walaupun ia telah meminum
seluruh air laut.
· Dia akan merasa yang amat
pedih ketika ruh dicabut keluar.
· Dia akan dirisaukan akan hilang
imannya.
Tiga macam bahaya yang akan
dihadapinya ketika berada di
dalam kubur, antaranya :-
· Dia akan merasa susah
terhadap pertanyaan malaikat
mungkar dan nakir yang sangat
menggerunkan.
· Kuburnya akan menjadi cukup
gelap.
· Kuburnya akan menghimpit
sehingga semua tulang rusuknya
berkumpul (seperti jari bertemu
jari).
Tiga lagi azab nanti di hari
kiamat, antaranya :
· Hisab ke atsanya menjadi
sangat berat.
· Allah S.W.T sangat murka
kepadanya.
· Allah S.W.T akan menyiksanya
dengan api neraka.

Pahala Bershalawat dari : IMAM AL-GHAZALI

Pahala Bershalawat dari : IMAM AL-GHAZALI
Fadilah (keutamaan)
bershalawat atas nabi
sebagaimana dinyatakan
dalam Al-Quran bahwa Allah
Swt. dan malaikat-malaikat-
Nya bershalawat atas Nabi
Muhammad Saw., seperti
terlihat dalam firman-Nya:
"Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikat-Nya bersha-
lawat untuk
Nabi... ." (QS.33:56).
Penggalan ayat ini
menunjukkan bahwa Allah
Swt. melimpahkan rahmat
bagi Nabi Muhammad Saw.
dan para malaikat
memintakan ampunan bagi
Nabi Muhammad Saw. Karena
itu, pada lanjutan ayat
tersebut, Allah Swt. menyuruh
orang-orang mukmin supaya
bershalawat dan memberi
shalawat kepada Nabi
Muhammad Saw.: "...Hai orang-
orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk
Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya."
Untuk mengetahui keutamaan
apakah yang diperoleh orang-
orang yang bershalawat,
baiklah kita perhatikan
maksud-maksud hadis yang di
bawah lni.
Bersabda Nabi Saw.
Artinya: "Barangsiapa
bershalawat untukku sekali,
niscaya Allah bershalawat
untuknya sepuluh kali." (HR.
Muslim dari Abû Hurairah).
Artinya: "Bahwasanya bagi
Allah Tuhan semesta alam ada
beberapa malaikat yang
diperintah berjalan di muka
bumi untuk memperhatikan
keadaan hamba-Nya. Mereka
me-nyampaikan kepadaku
(sabda Nabi) akan segala
salam yang diucapkan oleh
ummatku." (HR. Ahmad. Al-
Nasâ'i dan Al-Darimî).
Artinya: "Barangsiapa
bershalawat untukku dipagi
hari sepuluh kali dan di
petang hari sepuluh kali,
mendapatlah ia syafa'atku
pada hari qiamat." (HR. Al-
Thabrânî)
Artinya: "Manusia yang paling
utama terhadap diriku pada
hari qiamat, ialah manusia
yang paling banyak
bershalawat untukku." (HR. Al-
Turmudzî).
Artinya: "Jibril telah datang
kepadaku dan berkata:
'Tidakkah engkau ridha
(merasa puas) wahai
Muhammad, bahwasanya tak
seorang pun dari umatmu
bershalawat untukmu satu
kali, kecuali aku akan
bershalawat untuknya
sebanyak sepuluh kali? Dan
tak seorang pun dari umatmu
mengucapkan salam
kepadamu, kecuali aku akan
meng-ucapkan salam
kepadanya sebanyak sepuluh
kali?! (HR. Al-Nasâ'i dan Ibn
Hibban, dari Abû Thalhah).
Sabda Rasulullah Saw. yang
Artinya: "Barangsiapa -ketika
mendengar azan dan iqamat
mengucapkan: "Allâhumma
Rabba Hâdzih al-Da'wât al-
Tâmmah, wa al-Shalât al-
Qâ'imati, shalli 'alâ
muhammadin 'abdika wa
Rasûlika, wa A'tihi al-Washîlata
wa al-Fadhîlata, wa al-Darâjata
al-Râfi'ata, wa al-Syafâ'ata
yawm al-Qiyâmati (Artinya: "Ya
Allah, ya Tuhannya seruan
yang sempurna ini, serta
shalat yang segera didirikan
ini, limpahkanlah shalawat
untuk Muhammad, hamba dan
rasul-Mu. Dan berilah ia
wasilah dan fadilah serta
derajat yang amat tinggi dan
(izin untuk) bersyafaat pada
hari Kiamat)..., maka (bagi
siapa yang mengucapkan doa
tersebut) niscaya akan beroleh
syafaatku kelak."
Al-Ghazali didalam kitabnya
Ihyâ 'Ulûm al-Dîn
menceritakan seorang dari
mereka (seorang dari
kalangan ulama, sufi, ahli
ibadah dsb.) pernah berkata:
"Sementara aku menulis
(catatan tentang) beberapa
hadis, aku selalu
mengiringinya dengan
menuliskan shalawat untuk
Nabi Saw., tanpa
melengkapinya dengan salam
untuk beliau. Malamnya aku
berjumpa dengan beliau
dalam mimpi, dan beliau
berkata kepadaku: 'Tidakkah
sebaiknya engkau melengkapi
shalawatmu untukku dalam
bukumu itu?' Maka sejak itu,
tak pernah aku mengucapkan
shalawat kecuali
melengkapinya dengan
ucapan salam untuk beliau."
Diriwayatkan dari Abû Al-
Hasan, katanya: "Aku pernah
berjumpa dengan Nabi Saw.
dalam mimpi, lalu kukatakan
kepada beliau: 'Ya Rasulullah,
apa kiranya ganjaran bagi Al-
Syâfi'i, ketika ia bershalawat
untukmu dalam kitabnya: Al-
Risâlah dengan ungkapan:
'Semoga Allah bershalawat
atas Muhammad setiap kali ia
disebut oleh para penyebut,
dan setiap kali sebutan
tentangnya dilalaikan oleh
para pelalai?' Maka Nabi Saw.
menjawab: 'Karena ucapannya
itu, ia dibebaskan dari
keharusan menghadapi
perhitungan (hisab pada hari
Kiamat).'"
Dalam kitab yang sama (Ihya)
Imam Al-Ghazali mengatakan
bahwa sesungguhnya
berlipatganda-nya pahala
shalawat atas Nabi Saw.
adalah karena shalawat itu
bukan hanya mengandung
satu kebaikan saja, melainkan
mengandung banyak
kebaikan, sebab di dalamnya
ter-cakup :
1. Pembaharuan iman kepada
Allah.
2. Pembaharuan iman kepada
Rasul.
3. Pengagungan terhadap
Rasul.
4. Dengan inayah Allah,
memohon kemuliaan baginya.
5. Pembaharuan iman kepada
Hari Akhir dan berbagai
kemuliaan.
6. Dzikrullah.
7. Menyebut orang-orang yang
shalih.
8. Menampakkan kasih sayang
kepada mereka.
9. Bersungguh-sungguh dan
tadharru' dalam berdoa.
10. Pengakuan bahwa seluruh
urusan itu berada dalam
kekuasaan Allah
Masih banyak keutamaan-
keutamaan bagi orang-orang
yang melakukan atau
membaca shalawat atas Nabi.
Namun penyusun hanya
menukil beberapa hadis dan
qawl (perkataan) ulama.
Adapun faedah atau manfaat
bershalawat atas Nabi
Muhammad Saw. sebagaimana
dijelaskan hadis-hadis di atas
terdapat sembilan belas
perkara, yakni:
1. Memperoleh curahan
rahmat dan kebajikan dari
pada Allah Swt.;
2. Menghasilkan kebaikan,
meninggikan derajat dan
menghapuskan kejahatan;
3. Memperoleh pengakuan
kesempurnaan iman, apabila
kita membacanya 100 Kali;
4. Menjauhkan kerugian,
penyesalan dan digolongkan
ke dalam golongan orang-
orang yang shalih;
5. Mendekatkan diri kepada
Allah;
6. Memperoleh pahala seperti
pahala memerdekakan budak;
7. Menghasilkan syafa'at;
8. Memperoleh penyertaan
dari Malaikat rahmah;
9. Memperoleh hubungan
yang rapat dengan Nabi;
Seseorang yang
bershashalawat dan bersalam
kepada Nabi, shalawat dan
salamnya itu disampaikan
kepada Nabi;
10. Membuka kesempatan
berbicara dengan Nabi Saw.;
11. Menghilangkan kesusahan,
kegundahan dan meluaskan
rezeki;
12. Melapangkan dada. Apabila
seseorang membaca shalawat
100 kali, maka Allah akan
melapangkan dadanya dan
memberikan penerangan yang
sinar seminarnya ke dalam
hatinya;
13. Menghapuskan dosa.
Apabila seseorang membaca
dengan tetap tiga kali setiap
hari, maka Allah akan
menghapuskan dosanya;
14. Menggantikan shadaqah
bagi orang yang tidak
sanggup bershadaqah;
15. Melipatgandakan pahala
yang diperoleh. Apabila
seseorang bershalawat di hari
Jumat, maka Tuhan akan
memberikan kepadanya
pahala yang berlipat ganda;
16. Mendekatkan kedudukan
kepada Rasulullah di hari
qiamat. Menyebabkan doa bisa
diterima oleh Allah.
17. Menyebabkan doa bisa
diterima oleh Allah;
18. Melepaskan diri dari
kebingungan di hari qiamat.
Apabila seseorang
meninggalkan shalawat
kepada Nabi, maka ia akan
menghadapi kebingungan
dan kekacauan di hari
mahsyar;
Memenuhi satu hak Nabi, atau
menunaikan suatu tugas
ibadat yang diwajibkan atas
kita Apabila sese-orang tidak
bershalawat, berartilah ia
enggan memenuhi suatu haq
Nabi yang wajib ia penuhi;
//DIAMBIL DARI
www.cybermq.com//

Hukum Khitan Dalam Islam

Hukum Khitan Dalam Islam
Khitan secara bahasa artinya
memotong. Secara terminologis
artinya memotong kulit yang
menutupi alat kelamin lelaki
(penis). Dalam bahasa Arab
khitan juga digunakan sebagai
nama lain alat kelamin lelaki dan
perempuan seperti dalam hadist
yang mengatakan "Apabila
terjadi pertemuan dua khitan,
maka telah wajib mandi" (H.R.
Muslim, Tirmidzi dll.).
Dalam agama Islam, khitan
merupakan salah satu media
pensucian diri dan bukti
ketundukan kita kepada ajaran
agama. Dalam hadist Rasulullah
s.a.w. bersabda:"Kesucian
(fitrah) itu ada lima: khitan,
mencukur bulu kemaluan,
mencabut bulu ketiak,
memendekkan kumis dan
memotong kuku" (H.R. Bukhari
Muslim).
Faedah khitan: Seperti yang
diungkapkan para ahli
kedokteran bahwa khitan
mempunyai faedah bagi
kesehatan karena membuang
anggota tubuh yang yang
menjadi tempat persembunyian
kotoran, virus, najis dan bau
yang tidak sedap. Air kencing
mengandung semua unsur
tersebut. Ketika keluar melewati
kulit yang menutupi alat kelamin,
maka endapan kotoran
sebagian tertahan oleh kulit
tersebut. Semakin lama endapan
tersebut semakin banyak. Bisa
dibayangkan berapa lama
seseorang melakukan kencing
dalam sehari dan berapa banyak
endapan yang disimpan oleh
kulit penutup kelamin dalam
setahun. Oleh karenanya
beberapa penelitian medis
membuktikan bahwa penderita
penyakit kelamin lebih banyak
dari kelangan yang tidak
dikhitan. Begitu juga penderita
penyakit berbahaya aids, kanker
alat kelamin dan bahkan kanker
rahim juga lebih banyak diderita
oleh pasangan yang tidak
dikhitan. Ini juga yang menjadi
salah satu alasan non muslim di
Eropa dan AS melakukan khitan.
[1]
Hukum Khitan
Dalam fikih Islam, hukum khitan
dibedakan antara untuk lelaki
dan perempuan. Para ulama
berbeda pendapat mengenai
hukum khitan baik untuk lelaki
maupun perempuan.
Hukum khitan untuk lelaki:
Menurut jumhur (mayoritas
ulama), hukum khitan bagi lelaki
adalah wajib. Para pendukung
pendapat ini adalah imam Syafi'i,
Ahmad, dan sebagian pengikut
imam Malik. Imam Hanafi
mengatakan khitan wajib tetapi
tidak fardlu.
Menurut riwayat populer dari
imam Malik beliau mengatakan
khitan hukumnya sunnah.
Begitu juga riwayat dari imam
Hanafi dan Hasan al-Basri
mengatakan sunnah. Namun
bagi imam Malik, sunnah kalau
ditinggalkan berdosa, karena
menurut madzhab Maliki sunnah
adalah antara fadlu dan nadb.
Ibnu abi Musa dari ulama
Hanbali juga mengatakan
sunnah muakkadah.
Ibnu Qudamah dalam kitabnya
Mughni mengatakan bahwa
khitan bagi lelaki hukumnya
wajib dan kemuliaan bagi
perempuan, andaikan seorang
lelaki dewasa masuk Islam dan
takut khitan maka tidak wajib
baginya, sama dengan
kewajiban wudlu dan mandi
bisa gugur kalau ditakutkan
membahayakan jiwa, maka
khitan pun demikian.
Dalil yang Yang dijadikan
landasan bahwa khitan tidak
wajib.
1. Salman al-Farisi ketika masuk
Islam tidak disuruh khitan;
2. Hadist di atas menyebutkan
khitan dalan rentetan amalan
sunnah seperti mencukur buku
ketiak dan memndekkan kuku,
maka secara logis khitan juga
sunnah.
3. Hadist Ayaddad bib Aus,
Rasulullah s.a.w
bersabda:"Khitan itu sunnah
bagi lelaki dan diutamakan bagi
perempuan. Namun kata sunnah
dalam hadist sering
diungkapkan untuk tradisi dan
kebiasaan Rasulullah baik yang
wajib maupun bukan dan khitan
di sini termasuk yang wajib.
Adapun dalil-dalil yang dijadikan
landasan para ulama yang
mengatakan khitab wajib adalah
sbb.:
1. Dari Abu Hurairah Rasulullah
s.a.w. bersabda bahwa nabi
Ibrahim melaksanakan khitan
ketika berumur 80 tahun, beliau
khitan dengan menggunakan
kapak. (H.R. Bukhari). Nabi
Ibrahim melaksanakannya ketika
diperintahkan untuk khitan
padahal beliau sudah berumur
80 tahun. Ini menunjukkan
betapa kuatnya perintah khitan.
2. Kulit yang di depan alat
kelamin terkena najis ketika
kencing, kalau tidak dikhitan
maka sama dengan orang yang
menyentuh najis di badannya
sehingga sholatnya tidak sah.
Sholat adalah ibadah wajib,
segala sesuatu yang menjadi
prasyarat sholat hukumnya
wajib.
3. Hadist riwayat Abu Dawud
dan Ahmad, Rasulullah s.a.w.
berkata kepada Kulaib:
"Buanglah rambut kekafiran dan
berkhitanlah". Perintah
Rasulullah s.a.w. menunjukkan
kewajiban.
4. Diperbolehkan membuka
aurat pada saat khitan, padahal
membuka aurat sesuatu yang
dilarang. Ini menujukkan bahwa
khitab wajib, karena tidak
diperbolehkan sesuatu yang
dilarang kecuali untuk sesuatu
yang sangat kuat hukumnya.
5. Memotong anggota tubuh
yang tidak bisa tumbuh kembali
dan disertai rasa sakit tidak
mungkin kecuali karena perkara
wajib, seperti hukum potong
tangan bagi pencuri.
6. Khitan merupakan tradisi mat
Islam sejak zaman Rasulullah
s.a.w. sampai zaman sekarang
dan tidak ada yang
meninggalkannya, maka tidak
ada alasan yang mengatakan itu
tidak wajib.
Khitan untuk perempuan
Hukum khitan bagi perempuan
telah menjadi perbincangan
para ulama. Sebagian
mengatakan itu sunnah dan
sebagian mengatakan itu suatu
keutamaan saja dan tidak ada
yang mengatakan wajib.
Perbedaan pendapat para ulama
seputar hukum khitan bagi
perempuan tersebut disebabkan
riwayat hadist seputar khitan
perempuan yang masih
dipermasalahkan kekuatannya.
Tidak ada hadist sahih yang
menjelaskan hukum khitan
perempuan. Ibnu Mundzir
mengatakan bahwa tidak ada
hadist yang bisa dijadikan
rujukan dalam masalah khitan
perempuan dan tidak ada
sunnah yang bisa dijadikan
landasan. Semua hadist yang
meriwayatkan khitan
perempuan mempunyai sanad
dlaif atau lemah.
Hadist paling populer tentang
khitan perempuan adalah hadist
Ummi 'Atiyah r.a., Rasulllah
bersabda kepadanya:"Wahai
Umi Atiyah, berkhitanlah dan
jangan berlebihan,
sesungguhnya khitan lebih baik
bagi perempuan dan lebih
menyenangkan bagi suaminya".
Hadist ini diriwayatkan oleh
Baihaqi, Hakim dari Dhahhak bin
Qais. Abu Dawud juga
meriwayatkan hadist serupa
namun semua riwayatnya dlaif
dan tidak ada yang kuat. Abu
Dawud sendiri konon
meriwayatkan hadist ini untuk
menunjukkan kedlaifannya.
Demikian dijelaskan oleh Ibnu
Hajar dalam kitab Talkhisul
Khabir.
Mengingat tidak ada hadist yang
kuat tentang khitan perempuan
ini, Ibnu Hajar meriwayatkan
bahwa sebagian ulama
Syafi'iyah dan riwayat dari imam
Ahmad mengatakan bahwa
tidak ada anjuran khitan bagi
perempuan.
Sebagian ulama mengatakan
bahwa perempuan Timur
(kawasan semenanjung Arab)
dianjurkan khitan, sedangkan
perempuan Barat dari kawasan
Afrika tidak diwajibkan khitan
karena tidak mempunyai kulit
yang perlu dipotong yang sering
mengganggu atau
menyebabkan kekurang
nyamanan perempuan itu
sendiri.
Apa yang dipotong dari
perempuan
Imam Mawardi mengatakan
bahwa khitan pada perempuan
yang dipotong adalah kulit yang
berada di atas vagina
perempuan yang berbentuk
mirip cengger ayam. Yang
dianjurkan adalah memotong
sebagian kulit tersebut bukan
menghilangkannya secara
keseluruhan. Imam Nawawi juga
menjelaskan hal yang sama
bahwa khitan pada perempuan
adalah memotong bagian
bawah kulit lebih yang ada di
atas vagina perempuan.
Namun pada penerapannya
banyak kesalahan dilakukan oleh
umat Islam dalam melaksanakan
khitan perempuan, yaitu dengan
berlebih-lebihan dalam
memotong bagian alat vital
perempuan. Seperti yang dikutib
Dr. Muhammad bin Lutfi Al-
Sabbag dalam bukunya tentang
khitan bahwa kesalahan fatal
dalam melaksanakan khitan
perempuan banyak terjadi di
masyarakat muslim Sudan dan
Indonesia. Kesalahan tersebut
berupa pemotongan tidak hanya
kulit bagian atas alat vital
perempuan, tapi juga
memotong hingga semua
daging yang menonjol pada alat
vital perempuan, termasuk
clitoris sehingga yang tersisa
hanya saluran air kencing dan
saluran rahim. Khitan model ini
di masyarakat Arab dikenal
dengan sebutan "Khitan Fir'aun".
Beberapa kajian medis
membuktikan bahwa khitan
seperti ini bisa menimbulkan
dampak negatif bagi perempuan
baik secara kesehatan maupun
psikologis, seperti menyebabkan
perempuan tidak stabil dan
mengurangi gairah seksualnya.
Bahkan sebagian ahli medis
menyatakan bahwa khitan
model ini juga bisa
menyebabkan berbagai
pernyakit kelamin pada
perempuan.
Seandainya hadist tentang
khitan perempuan di atas sahih,
maka di situ pun Rasulullah
s.a.w. melarang berlebih-lebihan
dalam menghitan anak
perempuan. Larangan dari
Rasulullah s.a.w. secara hukum
bisa mengindikasikan
keharaman tindakan tersebut.
Apalagi bila terbukti bahwa
berlebihan atau kesalahan dalam
melaksanakan khitan
perempuan bisa menimbulkan
dampak negatif, maka bisa
dipastikan keharaman tindakan
tersebut.
Dengan pertimbangan-
pertimbangan di atas beberapa
kalangan ulama kontemporer
menyatakan bahwa apabila
tidak bisa terjamin pelaksanaan
khitan perempuan secara benar,
terutama bila itu dilakukan
terhadap anak perempuan yang
masih bayi, yang pada umumnya
sulit untuk bisa melaksanakan
khitan perempuan dengan tidak
berlebihan, maka sebaiknya
tidak melakukan khitan
perempuan. Toh tidak ada
hadist sahih yang melandasinya.
Waktu khitan
Waktu wajib khitan adalah pada
saat balig, karena pada saat
itulah wajib melaksanakan
sholat. Tanpa khitan, sholat tidak
sempurna sebab suci yang yang
merupakan syarat sah sholat
tidak bisa terpenuhi.
Adapun waktu sunnah adalah
sebelum balig. Sedangkan waktu
ikhtiar (pilihan yang baik untuk
dilaksanakan) adalah hari
ketujuh seytelah lahir, atau 40
hari setelah kelahiran, atau juga
dianjurkan pada umur 7 tahun.
Qadli Husain mengatakan
sebaiknya melakuan khitan pada
umur 10 tahun karena pada saat
itu anak mulai diperintahkan
sholat. Ibnu Mundzir
mengatakan bahwa khitan pada
umut 7 hari hukumnya makruh
karena itu tradisi Yahudi, namun
ada riwayat bahwa Rasulullah
s.a.w. menghitan Hasan dan
Husain, cucu beliau pada umur 7
hari, begitu juga konon nabi
Ibrahim mengkhitan putera
beliau Ishaq pada umur 7 hari.
Walimah Khitan
Walimah artinya perayaan. Ibnu
Hajar menukil pendapat Imam
Nawawi dan Qadli Iyad bahwa
walimah dalam tradisi Arab ada
delapan jenis, yaitu : 1)
Walimatul Urush untuk
pernikahan; 2) Walimatul I'dzar
untuk merayakan khitan; 3)
Aqiqah untuk merayakan
kelahiran anak; 4). Walimah
Khurs untuk merayakan
keselamatan perempuan dari
talak, konon juga digunakan
untuk sebutan makanan yang
diberikan saat kelahiran bayi; 5)
Walimah Naqi'ah untuk
merayakan kadatangan
seseorang dari bepergian jauh,
tapi yang menyediakan orang
yang bepergian. Kalau yang
menyediakan orang yang di
rumah disebut walimah tuhfah;
6) Walimah Wakiirah untuk
merayakan rumah baru; 7)
Walimah Wadlimah untuk
merayakan keselamatan dari
bencana; dan 8) Walimah
Ma'dabah yaitu perayaan yang
dilakukan tanpa sebab sekedar
untuk menjamu sanak saudara
dan handai taulan.
Imam Ahmad meriwayatkan
hadist dari Utsman bin Abi Ash
bahwa walimah khitan termasuk
yang tidak dianjurkan. Namun
demikian secara eksplisit imam
Nawawi menegaskan bahwa
walimah khitan boleh
dilaksanakan dan hukumnya
sunnah memenuhi undangan
seperti undangan lainnya.

Syekh Abdurrauf Singkil (syiah kuala)


Syekh Abdurrauf Singkil (Singkil, Aceh 1024 H/1615 M – Kuala Aceh, Aceh 1105 H/1693 M) adalah seorang ulama besar Aceh yang terkenal. Ia memiliki pengaruh yang besar dalam penyebaran agama Islam di Sumatera dan Nusantara pada umumnya. Sebutan gelarnya yang juga terkenal ialah Teungku Syiah Kuala (bahasa Aceh, artinya Syekh Ulama di Kuala).
Nama lengkapnya ialah Aminuddin Abdul Rauf bin Ali Al-Jawi Tsumal Fansuri As-Singkili. Menurut riwayat masyarakat, keluarganya berasal dari Persia atau Arabia, yang datang dan menetap di Singkil, Aceh, pada akhir abad ke-13. Pada masa mudanya, ia mula-mula belajar pada ayahnya sendiri. Ia kemudian juga belajar pada ulama-ulama di Fansur dan Banda Aceh. Selanjutnya, ia pergi menunaikan ibadah haji, dan dalam proses pelawatannya ia belajar pada berbagai ulama di Timur Tengah untuk mendalami agama Islam.
Kitabnya yang berjudul Umtad Al Muhtajin membuka mata kita bagaimana Syeikh Kuala membangun jaringan intelektualnya. Gurunya tersebar dari Yaman, Qatar, Aden hingga dataran Hejaz. Ia belajar tidak hanya ilmu “lahir’ saja tetapi juga ilmu”batin”. Kemasyuhrannya dalam penguasaan dua ilmu tersebut melahirkan banyak karya yang sampai sekarang masih menjadi bahan rujukan para ulama maupun cerdik pandai.
Syeikh Kuala memang bukan nama asing bagi masyarakat Aceh saja. Tetapi dikenal di seantero ranah Melayu dan dunia Islan international. Syeikh Kuala atau Syeikh Abdurauf Singkel adalah tokoh tasawuf juga ahli fikih yang disegani. Lelaki asal Sinkel, Fansur Aceh Utara ini dikenal sebagai salah satu ulama produktif. Karyanya banyak mulai tasawuf hingga fikih. Pengaruhnya sangat besar dalam perkembangan Islam di Nusantara. Tak salah kalau menghormati jasanya namanya diabadikan menjadi nama universitas di Banda Aceh.
Prof. Dr. Azyumardi Azra menyebutnya sebagai salah satu orang yang bertanggung jawab dalam membuka jaringan ulama Nusantara di dunia internasional. Berkat jasanya orang-orang Indonesia kemudian masuk dalam jajaran jaringan ulama dunia. Tidak salah kalau kemudian muncul nama-nama ulama besar seperti Syeikh Nawawi al Bantani, Syeikh Mahfudz At Tirimisi, dan lain-lain yang mempunyai reputasinya mendunia.
Ayahnya menjadi guru pertama dalam pengetahuan agama di Dayan (Madrasah) Simpang Kanan, di kawasan pedalaman Singkel. Selepas itu melanjutkan pendidikan ke sekolah tinggi di Barus (Dayan Tengku Chik) yang dipimpin oleh Hamzah Fansuri. Di sekolah ini beliau belajar ilmu agama, sejarah, mantik, falsafah, sastra Arab/Melayu dan juga bahasa Parsi.
Setelah tamat kemudian meneruskan pengajian ke sekolah Samudra Pasai yang dipimpin oleh Syeikh Syamsuddin As Samathrani. Sewaktu Syamsuddin diangkat menjadi Qadli Malikul Adil (Kadi Besar) pada zaman Sultan Iskandar Muda Darma Wangsa Perkasa Alam Syah, Abdurrauf bertolak ke Mekah dan merantau ke beberapa buah negara Asia Barat lain untuk mendalami ilmu di sana.
Sultanah Safiatuddin Tajul Alam
Tercatat Syeikh Abdurauf pernah menjadi mufti Kerajaan Aceh ketika zaman Sultanah Safiatuddin Tajul Alam (1641-1643). Atas dukungan Raja Safiatuddin, Abdurauf memulai perjalanan intelektualnya menuju tanah suci. Banyak pusat-pusat keilmuawan yang dikunjunginya sepanjang jalur perjalanan haji. Disamping itu, Syeikh Abdurauf tidak belajar secara formal dengan beberapa ulama. Perkenalannya dengan banyak tokoh ulama seperti Muhammad Al Babili dari Mesir dan Muhammad Al Barzanji dari Anatolia menjadi ladang pencarian ilmu secara informal.
Syeikh Muhammad Al Babili merupakan salah satu ulama Muhadis terkemuka kala itu di Haramain. Adapaun Syeikh Muhammad al Barzanji dikenal sebagai sufi tersohor. Syeikh Abdurrauf tinggal selama 19 tahun di Mekah.
Syeikh Abdurauf bercerita bahwa dirinya banyak mendapatkan ilmu “lahir’ dari Syeikh Ibrahim bin Abdullah Jam’an di Bait al faqih dan Mauza’. Lewat gurunya ini, ia berkenalan dengan tokoh tarekat seperti Syeikh Ahmad Qusyaysi dan Syeikh Ibrahim al Kurani. Lewat keduanya Syeikh Abdurauf mendapatkan ijazah tarekat Syatariyah. Tentang gurunya ini syikh Abdurrauf menyebutnya sebagai pembimbing spiritual di jalan Allah.
Sekitar tahun 1622 M Abdurrauf pulang kampung. Ia kemudian mengajarkan tarikat Syathariyah di daerahnya. Banyak santri yang berdatangan untuk berguru. Muridnyapun berasal dari berbagai daerah di wilayah Nusantara. Diantara muridnya yang paling terkenal adalah Syikh Burhanuddin Ulakan Sumatera Barat dan Syeikh Abdullah Muhyi, Pamijahan, Jawa Barat.
Pengaruhnya sangat penting di kerajaan Aceh. Hingga di Aceh ada semacam kata-kata yang berbunyi “Adat bak peutus Merehom, Humkom bak Syiekh di Kuala” maksudnya, “Adat di bawah kekuasaan almarhum (raja), sementara syariat (Islam) di bawah Syeikh Kuala. Ayat ini mejelaskan betapa besarnya kuasa, peranan dan pengaruh Abdurrauf dalam pemerintahan ketika itu yang hampir sama besar dengan kuasa sultan. Ketika gabungan antara umara dan ulama inilah juga Aceh mencapai kegemilangan. Sementara itu Hamka yang juga ahli filosofi dan ulama moden Indonesia, di dalam tulisannya pernah menurunkan sebaris kata-kata yang dinukilkan oleh Fakih Shaghir seorang ulama terkenal di zaman Perang Paderi, yaitu nenek kepada Sheikh Taher Jalaluddin az-Azhari (meninggal dunia pada tahun 1956 di Kuala Kangsar), yang berbunyi: “Maka adalah saya Fakih Shaghir menerima cerita daripada saya punya bapa, sebabnya saya mengambil pegangan ilmu hakikat, kerana cerita ini adalah ia setengah daripada adat dan tertib waruk orang yang mengambil fatwa juga adanya. Yakni adalah seorang aulia Allah dan khutub lagi kasyaf lagi mempunyai keramat iaitu, di tanah Aceh iaitu Tuan Syeikh Abdurrauf.”
Tarekat Syattariyah
Menurut Syed Muhammad Naquib al-Attas, syaikh untuk Tarekat Syattariyah Ahmad al-Qusyasyi adalah salah satu gurunya. Nama Abdurrauf muncul dalam silsilah tarekat dan ia menjadi orang pertama yang memperkenalkan Syattariyah di Indonesia. Namanya juga dihubungkan dengan terjemahan dan tafsir Al-Qur’an bahasa Melayu atas karya Al-Baidhawi berjudul Anwar at-Tanzil Wa Asrar at-Ta’wil, yang pertama kali diterbitkan di Istanbul tahun 1884
Sebagai ulama tasawuf, Syeikh Abdurauf tidak dapat dipisahkan dari perkembangan tarekat Syatariyah. Hampir semua ordo tarekat Syatariyah di Nusantara silsilahnya berujung padanya. Tarekat ini tersebar mulai dari Aceh hinga ke Sumatera Barat. Kemudian berkembang menyusur ke Sumatera Selatan hingga Cirebon.
Dalam bertasawuf Abdurauf menganut paham bahwa satu-satunya wujud hakiki adalah Allah SWT. Alam ciptaan-Nya adalah bayangan , yakni bayangan dari wujud hakiki. Walaupun wujud hakiki (Tuhan) berbeda dengan wu jud bayangan (alam), terdapat keserupaan antara wujud ini. Tuhan melakukan tajali (penampakan diri dalam bentuk alam). Sifat-sifat Tuhan secara tidak langsung tampak pada manusia, dan secara relatif tampak sempurna pada Insan Kamil.
Syeikh Abdurauf juga sangat tidak sepakat dengan paham wahdatul wujud. Dalam bukunya yang berjudul Bayan Tajalli, Abdurrauf menyatakan bahwa betapapun asyiknya seorang hamba dengan Tuhan, Khalik dan makhluk tetap mempunyai arti sendiri. Banyak karya yang dihasilkan olehnya. Ada 21 kitab yang karya tulis telah dihasilkan yang terdiri dari 1 kitab tafsir, 2 kitab hadis, 3 kitab fiqih dan sisanya kitab tasawuf. Syeikh Abdurauf menulis dalam bahasa Arab dan Melayu. Kitab tafsirnya yang berjudul Turjuman Al Mustafid diakui sebagai kitab tafsir pertama yang dihasilkan di Indonesia dengan bahasa Melayu. Mir’at at Tulab fi Tahsil Ma’rifat Ahkam asy Syar’iyyah lil Malik al Wahhab merupakan salah satu kitabnya di bidang ilmu fiqih. Di dalamnya memuat berbagai persoalan fikih Madzhab Syafiie. Kitab ini juga menjadi panduan para kadi di kerajaan Aceh.
Di bidang tasawuf, karyanya natara lain Kifayatul Al Muhtajin, Daqaiq al Huruf, Bayan Tajalli, Umdat al Muhtajin dan Umdat al Muhatajin Suluk Maslak al Mufridin. Kitab yang terakhir ini merupakan karya terpenting Syeikh Abdurauf. Kitab Umdat al Muhtajin Suluk maslak al Mufridin terdiri dari tujuh bab. Isinya memuat antara lain memuat tentang zikir, sifat-sifat Allah dan Rasul-Nyadan asal usul mistik.
Pengajaran dan karya
Ia diperkirakan kembali ke Aceh sekitar tahun 1083 H/1662 M dan mengajarkan serta mengembangkan tarekat Syattariah yang diperolehnya. Murid yang berguru kepadanya banyak dan berasal dari Aceh serta wilayah Nusantara lainnya. Beberapa yang menjadi ulama terkenal ialah Syekh Burhanuddin Ulakan (dari Pariaman, Sumatera Barat) dan Syekh Abdul Muhyi Pamijahan (dari Tasikmalaya, Jawa Barat).
Karya-karya Abdurrauf Singkil yang sempat dipublikasikan melalui murid-muridnya. Di antaranya adalah:
Mir’at al-Thullab fî Tasyil Mawa’iz al-Badî’rifat al-Ahkâm al-Syar’iyyah li Malik al-Wahhab. Karya di bidang fiqh atau hukum Islam, yang ditulis atas permintaan Sultanah Safiyatuddin.
Tarjuman al-Mustafid. Merupakan naskah pertama Tafsir Al Qur’an yang lengkap berbahasa Melayu.
Terjemahan Hadits Arba’in karya Imam Al-Nawawi. Kitab ini ditulis atas permintaan Sultanah Zakiyyatuddin.
Mawa’iz al-Badî’. Berisi sejumlah nasehat penting dalam pembinaan akhlak.
Tanbih al-Masyi. Kitab ini merupakan naskah tasawuf yang memuat pengajaran tentang martabat tujuh.
Kifayat al-Muhtajin ilâ Masyrah al-Muwahhidin al-Qâilin bi Wahdatil Wujud. Memuat penjelasan tentang konsep wahadatul wujud.
Daqâiq al-Hurf. Pengajaran mengenai taswuf dan teologi.
Wafat
Makam Beliau
Abdurrauf Singkil meninggal dunia pada tahun 1693, dengan berusia 73 tahun. Ia dimakamkan di samping masjid yang dibangunnya di Kuala Aceh, desa Deyah Raya Kecamatan Kuala, sekitar 15 Km dari Banda Aceh.
X-Steel - Wait