Latest Updates

BERBAHAGIALAH JIKA KAU SAKIT


Sakit merupakan kondisi yang tidak dinginkan semua orang. Terlebih jika sakit yang dialami parah dan susah mendapatkan obatnya. Selain membutuhkan biaya yang mahal, penyakit yang dialami seseorang bisa menyebabkan seluruh keluarga dan kerabat menjadi cemas.
Memang, rasa sakit yang menyerang tubuh sehingga membuat kita terkulai lemas adalah sesuatu yang menakutkan. Namun dalam Islam, ada banyak hal yang tersembunyi di balik rasa sakit itu. Sehingga tidak ada alasan untuk mengeluh atas kondisi tersebut.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW mengatakan bahwa sakit merupakan bentuk kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya. Karena ketika sakit itulah Allah SWT mengutus empat malaikat secara khusus untuk menjenguk manusia. Tidak hanya sekedar melihat, malaikat ini melakukan hal yang justru akan membuat manusia bersyukur diberi musibah sakit tersebut.
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang hamba yang beriman menderita sakit, maka Allah memerintahkan kepada para malaikat agar menulis perbuatan yang terbaik yang dikerjakan hamba mukmin itu pada saat sehat dan pada saat waktu senangnya.” (Abu Imamah al Bahili)
Dalam hadist yang lain Rasulullah juga bersabda yang artinya “Apabila seorang hamba mukmin sakit, maka Allah mengutus 4 malaikat untuk datang padanya.”
Pada keempat malaikat ini Allah memberikan perintah diantaranya:
Malaikat pertama bertugas mengambil kekuatan orang yang sakit sehingga Ia menjadi lemah.
Malaikat kedua untuk mengambil rasa lezatnya makanan dari mulutnya.
Malaikat ketiga untuk mengambil cahaya terang di wajahnya sehingga berubahlah wajah si sakit menjadi pucat pasi.
Malaikat keempat untuk mengambil semua dosanya , maka berubahlah si sakit menjadi suci dari dosa. Namun ketika Allah SWT akan menyembuhkan orang yang sakit tersebut, malaikat 1,2 dan 3 diperintahkan untuk mengembalikan apa yang sudah mereka ambil. Seperti kekuatannya, rasa lezat dilidah, serta cahaya orang yang sakit sehingga kembali terlihat kembali bersemangat.
Namun Allah tidak meminta malaikat keempat yang sudah mengambil dosa-dosanya untuk mengembalikan dosa orang yang sakit tersebut. Maka bersujudlah para malaikat itu kepada Allah seraya berkata : “Ya Allah mengapa dosa-dosa ini tidak Engkau kembalikan?”
Allah menjawab: “Tidak baik bagi kemuliaan-Ku jika Aku mengembalikan dosa-dosanya setelah Aku menyulitkan keadaan dirinya ketika sakit. Pergilah dan buanglah dosa-dosa tersebut ke dalam laut.”
Dengan ini, maka kelak si sakit itu berangkat ke alam akhirat dan keluar dari dunia dalam keadaan suci dari dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Sakit panas dalam sehari semalam, dapat menghilangkan dosa selama setahun.”
“Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau penyakit, atau risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua penderitaan itu akan dijadikan penebus dosanya oleh Allah,” (HR Bukhari-Muslim).
“Jika sakit seorang hamba hingga tiga hari, maka keluar dari dosa-dosanya sebagaimana keadaannya ketika baru lahir dari kandungan ibunya,” (HR Ath-Thabarani).
“Penyakit panas itu menjaga tiap mu’min dari neraka, dan panas semalam cukup dapat menebus dosa setahun,” (HR Al-Qadha’i).
Wallahu a'lam..

Nasehat Indah Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki al Hasani,Ulama' Makkah al-Mukarramah


Nasehat Indah Abuya As-Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki al Hasani,Ulama' Makkah al-Mukarramah :

  1.  Siapa saja yang memiliki kitab wiridku, bererti ia telah mendapatkan ijazah (izin untuk mengamalkannya). Ijazah itu bukan dariku, tetapi langsung dari para pengarang wirid-wirid tersebut.
  2. Seharusnya seorang penuntut ilmu mempunyai bacaan wirid untuk menjaga dirinya dari kesesatan.
  3. Seharusnya seorang penuntut ilmu banyak beribadah, dengan tujuan menjaganya dari perbuatan maksiat dan untuk memperkuat hafalannya.
  4. Kunci segala rahasia bersumber pada bacaan selawat kepada Rasulullah Sollallahu Alaihi Wa Sallam
  5. Jadikanlah Selawat kepada Rasulullah Sollallahu Alaihi Wa Sallam senantiasa berada diantara dirimu dan munajatmu.
  6. Ketika kita memuji atau menyebut keutamaan seseorang, bukan bererti kita juga merendahkan pihak lain (yang tidak disebut)
  7. Tidak meremehkan penuntut ilmu, kecuali orang bodoh.
  8. Sikap patuh dan rendah hati dengan sedikit ilmu itu lebih baik, dari pada sifat licik dan sombong dengan banyaknya ilmu.
  9. Aku senang kepada penuntut ilmu yang berani, tetapi sopan.
  10. Orang alim tidak cukup dengan ilmunya saja, tetapi ia harus memiliki sifat bijaksana.
  11.  Orang alim tidak cukup dengn ilmunya saja, tetapi ia harus memiliki akhlak yang baik.
  12.  Orang alim harus memiliki dada yang lapang.
  13.  Orang yang memiliki cakerawala ilmu yang luas, akan sedikit protes kepada orang lain.
  14.  Akhlak lebih di dahulukan daripada ilmu.
  15. Aku terlebih dahulu mengajarkan akhlak dan moral, sebelum aku mengajarkan ilmu dan kitab.
  16. Ilmu masih boleh dicari, tetapi tidak demikian dengan khidmah (pengabdian). 
  17. Amar makruf dan nahi munkar harus dilakukan dengan sikap bijak, lembut, dan bertahap.
  18. Hendaknya tujuanmu adalah menyebarkan ilmu, bukan malah mengalihkan perhatian banyak orang kepada dirimu. Sebarkanlah ilmu tanpa harus memperdulikan apakah merekamenerimamu atau berpaling darimu.
  19. Ilmu tidak akan berkumpul dengan sifat sombong di dalam satu dada.

PUISI HABIB LUTHFI UNTUK BAGINDA NABI (SAW)


Kabut hitam menyelimuti dunia yang fana
Terik matahari memanas di padang sahara
Tangan-tangan yang kekar mengucurkan madu
Ternyata tipuan belaka
Suara kendang betalu-talu
Dupa mewangi mengepul yang memabuk kasih
Mawar-mawar yang indah menjadi layu
Putik-putik bunga berserakan merana sambil bertanya apa salahku
Rumah yang suci dipagari batu-batu yang dianggap dewata
Namun Engkau Mahakekal Mahakasih lagi Penyayang
Engkau turunkan perahuMu penuh dengan air Telaga Kautsar
Mengulurkan tangan kasih sayang yang abadi
Beruntunglah atas manusia yang mau meneguknya
Karena secercah air Telaga Kautsar akan menjadi pelita hati yang abadi
(Puisi di atas adalah sebagian saja yang disampaikan oleh Maulana Habib M. Luthfi bin Yahya dalam acara Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw. di PP Ma'hadut Tholabah Babakan, Lebaksiu, Tegal, 30 Januari 2016)

MENJALANI HIDUP TANPA MENGHINA ORANG LAIN


Belajar setiap hari menjaga untuk tidak menyakiti orang lain, baik itu tindakan maupun ucapan,
Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa
Abu Jurayy bertanya, “Apakah engkau adalah utusan Allah?” Beliau menjawab, “Aku adalah utusan Allah yang apabila engkau ditimpa malapetaka, lalu engkau berdoa kepada Allah, maka Dia akan menghilangkan kesulitan darimu. Apabila engkau ditimpa kekeringan selama satu tahun, lantas engkau berdoa kepada Allah, maka Dia akan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untukmu. Dan apabila engkau berada di suatu tempat yang gersang lalu untamu hilang, kemudian engkau berdoa kepada Allah, maka Dia akan mengembalikan unta tersebut untukmu.”
Abu Jurayy berkata lagi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah wasiat kepadaku.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memberi wasiat,
لاَ تَسُبَّنَّ أَحَدًا
“Janganlah engkau menghina seorang pun.” Abu Jurayy berkata, “Aku pun tidak pernah menghina seorang pun setelah itu, baik kepada orang yang merdeka, seorang budak, seekor unta, maupun seekor domba.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan sabdanya,
وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلاَ تُعَيِّرْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّمَا وَبَالُ ذَلِكَ عَلَيْهِ
Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.” (HR.Tirmidzi no. 2722)
Di antara wasiat Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits di atas adalah janganlah menghina orang lain. Setelah Rasul menyampaikan wasiat ini, Sahabat Nabi ini pun tidak pernah menghina seorang pun walaupun pada seorang budak dan seekor hewan.
Dalam surat Al Hujurat, Allah Ta’ala memberikan kita petunjuk dalam berakhlak yang baik,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11).
Kesimpulannya:
Berhati-hatilah menjaga lisan dan hati ini daripada menghina/melecehkan orang lain, terkadang apa yang kita benci malah itu baik untuk kita dan begitu juga sebaliknya sesuatu yang kita suka padahal itu tidak ada kebaikannya untuk kita.
Belajarlah hidup sehat dan islami dengan tidak menyakiti pada sesama. "semoga bermanfaat"

5 Nasehat Habib Ali Bin Muhammad al-habsyi (Pengarang Maulid Simthud Durar)

Agar Selamat Dunia dan Akhirat 1. Berhati-hatilah dalam memilih kawan dan teman, mengingat pergaulan itu amat besar pengaruhnya dalam kehidupan dan membentuk kepribadian seseorang. 2. Berpegang teguhlah pada thoriqoh para ulama terdahulu. Bersungguh-sungguh dalam bertakwa kepada Allah baik dalam keadaan sendirian maupun dalam keramaian sebaga bekal utama dalam mengarungi kehidupan ini, dan juga tekunlah dalam menuntut ilmu yang bermanfaat serta tinggalkanlah kebiasaan dan pola hidup yang tidak berguna. 3. Ketahuilah adanya pertemuan-pertemuan di dalam majelis dzikir dan majelis ilmu itu bisa membawa kemanfaatan dan kebaikan yang besar pada umat manusia. Dan ketahuilah bahwa perkumpulan kita dalam suatu majelis dzikir dan ilmu berada dalam pengawasan junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Melalui perkumpulan semacam itu cahaya ilahiyah akan memancar kepada siapapun, baik yang dekat maupun yang jauh, baik bagi mereka yang taat maupun yang bermaksiat, baik yang alim maupun yang jahil. Orang yang hadir dalam majelis tersebut, sewaktu pulang akan membawa keuntungan yang besar. 4. Sangat penting bagi kita untuk memperhatikan akan pentingnya belajar dan mengajarkan ilmu agama. Disela-sela kesibukan kita dalam mengumpulkan harta hendaknya kita harus mau menyisihkan sebagian harta kita untuk para penuntut ilmu.Gunakan waktu dan kesempatan kita untuk belajar dan mengajarkan ilmu. Kita melihat manusia di zaman akhir ini telah kehilangan semangat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama. Mereka terlalu sibuk untuk memperkaya diri, menghabiskan waktunya untuk urusan-urusan duniawiyah. 5. Jagalah silaturahmi dan juga berbuat baiklah kepada kedua orang tua. Ketahuilah barang siapa yang berbuat baik kepada kedua orang tuanya, ia akan beruntung di dunia dan akhirat. Dan siapa saja yang durhaka kepada kedua orang tuanya dia akan rugi dan celaka di dunia maupun akhirat. Tidak ada amalan yang manfaatnya paling besar didunia ini selain berbakti kepada kedua orang tua. Dengan berbuat baik kepada orangtua, seorang anak akan lebih dekat dengan Allah dan juga Rasul-Nya dan terhindar dari suul khotimah. #foto : Habib Anis bin Alwi Alhabsyi solo......dan guru sekumpul Muhammad Zaini bin Abdulghoni....

Bersedih Karena Dunia, Susah di Akhirat

Bersedih Karena Dunia, Susah di Akhirat
( HADITS QUDSY UNTUK HATI YANG GUNDAH)
“Wahai anak Adam! Siapa yang bersedih karena dunia, hal itu hanya akan menjauhkannya dari Allah.
Di dunia dia lelah, di akhirat mendapat susah. Allah akan membuat hatinya selalu risau, selalu sibuk
berkepanjangan, -miskin tak pernah bisa kaya, dan selalu diliputi oleh angan-angan.
Wahai anak Adam! Umurmu setiap hari berkurang, tapi engkau tidak mengetahui, Setiap hari Aku
datang membawa rezekimu, tapi engkau tak pernah puas dengan yang sedikit, dan tak pernah
kenyang dengan harta yang banyak.
Wahai anak Adam! Setiap hari aku berikan rezeki padamu. Sementara setiap malam para malaikat
datang pada-Ku membawa amal burukmu. Engkau makan rezeki-Ku, tapi engkau bermaksiat kepada-
Ku. Engkau berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Kebaikan-Ku tercurahkan untukmu, tetapi
kejahatanmu yang sampai kepada-Ku. Sebaik-baik kekasihmu adalah Aku. Sedangkan seburuk-buruk
hamba-Ku adalah engkau. Engkau lepaskan apa yang Kuberikan padamu. Kututupi keburukanmu
setelah sebelumnya terbuka. Aku malu padamu, tetapi engkau tak pernah malu pada-Ku.
Engkau
melupakan-Ku dan mengingat yang lain. Engkau merasa takut pada manusia, dan merasa aman dari-
Ku. Engkau takut pada murka mereka dan tidak takut dengan murka-Ku.”
(Hadis Qudsi, dari kitab Kimiya As-Sa’adah karya Imam Al-Ghazali)

Orang Yang Senantiasa Akan Dilindungi Oleh Allah Pada Hari Kiamat


Rasulullah saw. Telah mengkategorikan seseorang yang senantiasa akan dilindungi oleh Allah pada hari kiamat, yang tidak ada perlindungan lain kecuali dari Allah 'Azza wa Jalla.

 "ﺭﺧﻼ ﺫﻛﺮﺍﻟﻠﻪ ﺧﺎﻟﻴﺎ ﻓﻔﺎﺿﺖ ﻋﻴﻨﺎﻩ "

Seseorang yang senantiasa menyebut- nyebut nama Allah di masa lapang, lalu kedua kelopak matanya digenangi airmata

" ﻛﻞ ﻋﻴﻦ ﺑﺎﻛﻴﺔ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺍﻟﺎﻋﻴﻦ ﺑﻜﺖ ﻣﻦ ﺧﺸﻴﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻋﻴﻦ ﺑﺎﺗﺖ ﺗﺤﺮﺱ ﻓﻰ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ "

Setiap mata akan menangis di hari kiamat, kecuali mata yang telah menagis karena takut kepada Allah, dan mata yang berjaga di jalan Allah" Sebenernyalah, bahwa orang yang menangis semata-mata karena takut kepada Allah, amat jarang terlihat di kalangan masyarakat, sehingga derajatnya menjadi amat tinggi dalam pandangan Allah swt.
 Padahal, terdapat banyak orang yang menangis setiap hari.

ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻻ ﻳﻠﺞ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻣﻦ ﺑﻜﻰ ﻣﻦ ﺧﺸﻴﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﻌﻮﺩ ﺍﻟﻠﺒﻦ ﻓﻰ ﺍﻟﻀﺮﻉ ﻭﺣﺘﻰ ﻳﻠﺞ ﺍﻟﺠﻤﻞ ﻓﻰ ﺳﻢ ﺍﻟﺨﻴﺎﻁ

"Seseorang yang menagis karena Takut kepada Allah tidak akan masuk ke dalam neraka, meski susu bisa kembali ke dalam payudarah, atau pun unta bisa masuk ke dalam lubang jarum"

An-Nashaaih ad-Diniyah wal-Washaaya al-Imaniyah Imam Haddad

Kata-kata Hikmah Guru Mulia al-Habib Umar



حفظه الله قَالَ فِى شَأنِ دَعْوَةٍ : اَلْوَاجِبُ أنْ نَكُوْنَ كُلُّنَا دَعَاةً وَ لَيْسَ بِوَاجِبٍ اَنْ نَكُوْنَ قُضَاةً اَوْ مُفْتِيَيْنِ (قُلْ هَذِهِ سَبِيْلِيْ أدْعُوْ اِلَى اللهِ عَلَى بَصِيْرَةٍ أنَا وَ مَنِ اتَّبَعَنِيْ) فَهَلْ نَحْنُ تَبِعْنَاهُ أوْ مَا تَبِعْنَاهُ ؟ فَالدَّعْوَةُ مَعْنَاهَا : نَقْلُ النَّاسَ مِنَ الشَّرِّ اِلَى اْلخَيْرِ وَ مِنَ الْغَفْلَةِ اِلَى الذِّكْرِ وَ مِنَ اْلأدْبَارِ اِلَى اْلإقْبَالِ وَ مِنَ الصِّفَاتِ الذَّمِيْمَةِ اِلَى الصِّفَاتِ الصَّالِحَةِ

Beliau حفظه الله تعالى berkata tentang dakwah: “Yang wajib bagi kita iaitu harus menjadi da’ie dan tidak harus menjadi qadhi atau mufti. (Katakanlah Wahai Muhammad صلى الله عليه وآله وصحبه وسلم inilah jalanku, aku mengajak kepada Allah dengan hujjah yang jelas aku dan pengikutku), apakah kita mengikuti Baginda atau tidak? Arti dakwah adalah memindahkan manusia dari kejelekan menuju kebaikan, dari kelalaian menuju ingat kepada Allah, dan dari keberpalingan kembali menuju kepada Allah, dan dari sifat yang buruk menuju sifat yang baik.

إذَا صَحَّ الْخُرُوْج حَصَلَ بِهِ الْعُرُوْج

Bila benar keluarnya seseorang (di dalam berdakwah), maka ia akan naik ke darjat yang tinggi.

 كُلّ وَاحِدٍ قُرْبُهُ فِى الْقِيَامَةِ مِنَ اْلأنْبِيَاءِ عَلَى قَدْرِ إهْتِمَامِهِ بِهَذِهِ الدَّعْوَةِ

Kedekatan seseorang dengan para anbiya` di hari qiamat menurut kadar perhatiannya terhadap dakwah ini.

 املأ قَلْبَكَ بِمَحَبَّةِ إخْوَانِكَ يَنْجَبِرْ نُقْصَانُكَ وَ يَرْتَفِعْ عِنْدَ اللهِ شَأنَكَ

Penuhilah hatimu dengan kecintaan terhadap saudaramu nescaya akan menyempurnakan kekuranganmu dan mengangkat derajatmu di sisi Allah.

 مَنْ كَانَ سَيَلْقَي فِي الْمَوْتِ الْحَبِيْبَ فَالْمَوْتُ عِيْدًا لَهُ

 Barang siapa menjadikan kematiannya sebagai pertemuan dengan sang kekasih (Allah), maka kematian adalah hari raya baginya.

 مَنْ لَمْ يُجَالِسْ مُفْلِحُ كَيْفَ يُفْلِحُ وَ مَنْ جَالَسَ مُفْلِحَ كَيْفَ لاَ يُفْلِحُ

Barangsiapa yang tidak mahu duduk dengan orang beruntung, bagaimana mungkin ia akan beruntung dan barangsiapa yang duduk dengan orang beruntung bagaimana mungkin ia tidak akan beruntung.

الإنْطِوَاءُ فِى الشَّيْخِ مُقَدِّمَةٌ لِلْلإنْطِوَاءِفِى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ اْلإنْطِوَاءُ فِى الرَّسُوْلِ مُقَدِّمَةٌ لِلْفَنَاءِ فِى اللهِ

Menyatunya seorang murid dengan gurunya merupakan permulaan di dalam menyatunya dengan Rasulullah صلى الله عليه وآله وصحبه وسلم. Sedangkan menyatunya dengan Rasulullah صلى الله عليه وآله وصحبه وسلم merupakan permulaan untuk fana pada Allah

 لَمْ يَزَلِ النَّاسُ فِى كُلِّ وَقْتٍ مَا بَيْنَ صِنْفَيْنِ : صِنْفُ سِيْمَاهُمْ فِي وُجُوْهِهِمْ مِنْ أثَرِ السُّجُوْدِ وَ صِنْفُ سِيْمَاهُمْ فِى وُجُوْهِهِمْ مِنْ أثَرِ الْجُحُوْدِ

Manusia di setiap waktu senantiasa terdiri dari dua golongan: Golongan yang diwajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas sujud; dan Golongan yang di wajahnya terdapat tanda-tanda dari bekas keingkaran.

إنَّ لِلسُّجُوْدِ حَقِيْقَةً إذَا نَازَلَتْ اَنْوَارُهَا قَلْبَ الْعَبْدِ ظَلَّ الْقَلْبِ سَاجِدًا أبَدًا فَلاَ يَرْفَعُ عَنِ السُّجُوْدِ

Sesungguhnya di dalam sujud terdapat hakikat yang apabila cahayanya turun pada hati seorang hamba, maka hati tersebut akan sujud selama-lamanya dan tidak akan mengangkat dari sujudnya.

أخْرِجْ خَوْفَ الْخَلْقِ مِنْ قَلْبِكَ تَسْتَرِحْ بِخَوْفِ الْخَلْقِ وَ أخْرِجْ رَجَاءَ الْخَلْقِ مِنْ قَلْبِكَ تَسْتَلِذَّ بِرَجَاءِ الْخَلْقِ

Keluarkanlah rasa takut pada makhluk dari hatimu maka engkau akan tenang dengan rasa takut pada Kholiq (pencipta) dan keluarkanlah berharap pada makhluk dari hatimu maka engkau akan merasakan kenikmatan dengan berharap pada Khaliq.

 كَثْرَةُ الصَّفَاطِ وَ كَثْرَةُ الْمِزَاحِ عَلاَمَةٌ خُلُوِّ الْقَلْبِ عَنْ تَعْظِيْمِ اللهِ تَعَالَى وَ عَلاَمَةٌ عَنْ ضَعْفِ اْلإيْمَانِ

Banyak bergurau dan bercanda merupakan pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah dan tanda dari dhoifnya iman.

سَبَبٌ مِنْ أسْبَابِ نُزُوْلِ الْبَلاَءِ وَ الْمَصَائِبِ قِلَّةُ الْبُكَائِيْنَ فِى جَوْفِ اللَّيِلِ

Salah satu dari penyebab turunnya bencana dan musibah adalah sedikitnya orang yang menangis di tengah malam.

 أهْلُ اْلإتِّصَالِ مَعَ اللهِ اَمَْلَئَ اللهُ قُلُوْبَهُمْ بِالرَّحْمَةِ فِى كُلِّ لَحْظَةٍ

 Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah, Allah akan memenuhi hatinya dengan rahmat di setiap waktu.

 مَا ارْتَقَى اِلَى اْلقِمَّةِ اِلاَّ بْالْهِمَّةِ

Tidak akan naik pada derajat yang tinggi kecuali dengan himmah (cita-cita yang kuat)

 مَا أعْجَبَ اْلأرْضُ كُلُّهَا عِبْرَةٌ أظُنُّ لاَ يُوْجَدُ عَلَى ظَهْرِ اْلأرْضِ شِبْرًا اِلاَّ وَ لِلْعَاقِلِ فِيْهِ عِبْرَةٌ اِذَا اعْتُبَرَ

Alangkah anehnya bumi, semuanya adalah pelajaran. Kukira tidak ada sejengkal tanah di muka bumi kecuali di situ ada ibrah (pelajaran) bagi orang yang berakal apabila mahu mempelajarinya.

خَيْرُ النَّفْسِ مُخَالَفَتُهَا وَ شَرُّ النَّفْسِ طَاعَتُهَا

Sebaik-baik nafsu adalah yang dilawan dan seburuk-buruk nafsu adalah yang diikuti.

مِنْ دُوْنِ قَهْرِ النُّفُوْسِ مَا يَصِلُ الإنْسَانُ اِلَى رَبِّهِ قَطٌّ قَطٌّ قَطٌّ وَ اْلقُرْبُ مِنَ اللهِ عَلَى قَدْرِ تَصْفِيَةِ النُّفُوْسِ

Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia tidak akan sampai pada Tuhannya sama sekali dan kedekatan manusia terhadap Allah menurut kadar pembersihan jiwanya.

 إذَا انْفَتَحَتِ الْقُلُوْبُ حَصَلَ الْمَطْلُوْبَ

Jikalau sebuah hati telah terbuka, maka akan mendapatkan apa yang diinginkan.

 مَنْ كَانَ لَهُ بِحَارٌ مِنَ الْعِلْمِ ثُمَّ وَقَعَتْ قِطْرَةٌ مِنَ الْهَوَى لَفَسَدَتْ

 Barangsiapa yang mempunyai samudra ilmu kemudian kejatuhan setetes hawanafsu, maka hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut.

Dalil TALQIN

 Mayyit Sesungguhnya talqin yang dilaksanakan ketika jenazah baru saja dimakamkan bukanlah perbuatan bid’ah, melainkan sunnah. Penjelasan tentang kesunnahan talqin ini telah disampaikan oleh Imam Nawawi dalam kitabnya al-Adzkar:
ﻭﺍﻣﺎ ﺗﻠﻘﻴﻦ ﺍﻟﻤﻴﺖ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺪﻓﻦ ﻓﻘﺪ ﻗﺎﻝ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻭﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﺻﺤﺎﺑﻨﺎ ﺑﺎﺳﺘﺤﺒﺎﺑﻪ ﻭﻣﻤﻦ ﻧﺺ ﻋﻠﻰ ﺍﺳﺘﺤﺒﺎﺑﻪ ﺍﻟﻘﺎﺿﻰ ﺣﺴﻴﻦ ﻓﻲ ﺗﻌﻠﻴﻘﻪ ﻭﺻﺎﺣﺒﻪ ﺃﺑﻮ ﺳﻌﻴﺪ ﺍﻟﻤﺘﻮﻟﻲ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﻪ ﺍﻟﺘﺘﻤﺔ ﻭﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﻔﺘﺢ ﻧﺼﺮ ﺑﻦ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﺍﻟﻤﻘﺪﺳﻲ ﻭﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺑﻮ ﺍﻟﻘﺎﺳﻢ ﺍﻟﺮﻓﻌﻲ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﻭﻧﻘﻠﻪ ﺍﻟﻘﺎﺿﻲ ﺣﺴﻴﻦ ﻋﻦ ﺍﻷﺻﺤﺎﺏ
“Membaca talqin untuk mayit setelah dimakamkan adalah perbuatan sunnah. Ini adalah pendapat sekelompok ulama serta mayoritas ulama Syafi’iyah. Ulama yang mengatakan kesunnahan itu di antaranya adalah Qadhi Husain dalam Kitab Ta’liq-nya, sahabat beliau yang bernama Abu Said al-Mutawalli dalam kitabnya Tatimmah, Syaikh Imam Abu al- Fath Nashr bin Ibrahim al-Maqdisi, Imam Abu al-Qasim al-Rafi’i, dan lainnya. Al-Qadhi Husain menyitir pendapat ini dari para sahabat.” (Al- Adzkar al-Nawawiyyah, 206). Ketika para ulama memfatwakan sunnah menalqin mayit sesaat setelah dikuburkan tentu saja mereka memiliki dalil yang menjadi landasannya. Hadits yang bersumber dari Abu Umamah ra berikut inilah yang menjadi landasannya. Silakan Anda simak dan semoga Allah memberikan kemudahan bagi Anda untuk memahaminya.
 ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺃﻣﺎﻣﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ ﺇﺫﺍ ﺃﻧﺎ ﻣﺖ ﻓﺎﺻﻨﻌﻮﺍ ﺑﻲ ﻛﻤﺎ ﺃﻣﺮﻧﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﻥ ﻧﺼﻨﻊ ﺑﻤﻮﺗﺎﻧﺎ. ﺃﻣﺮﻧﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﺎﻝ ﺇﺫﺍ ﻣﺎﺕ ﺃﺣﺪ ﻣﻦ ﺇﺧﻮﺍﻧﻜﻢ، ﻓﺴﻮﻳﺘﻢ ﺍﻟﺘﺮﺍﺏ ﻋﻠﻰ ﻗﺒﺮﻩ، ﻓﻠﻴﻘﻢ ﺃﺣﺪ ﻋﻠﻰ ﺭﺃﺱ ﻗﺒﺮﻩ، ﺛﻢ ﻟﻴﻘﻞ: ﻳﺎ ﻓﻼﻥ ﺑﻦ ﻓﻼﻧﺔ، ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺴﻤﻌﻪ ﻭﻻ ﻳﺠﻴﺐ، ﺛﻢ ﻳﻘﻮﻝ: ﻳﺎ ﻓﻼﻥ ﺑﻦ ﻓﻼﻧﺔ، ﻓﺈﻧﻪ ﻳﺴﺘﻮﻱ ﻗﺎﻋﺪﺍ، ﺛﻢ ﻳﻘﻮﻝ: ﻳﺎ ﻓﻼﻥ ﺑﻦ ﻓﻼﻧﺔ، ﻓﺈﻧﻪ ﻳﻘﻮﻝ: ﺃﺭﺷﺪﻧﺎ ﻳﺮﺣﻤﻚ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻟﻜﻦ ﻻ ﺗﺸﻌﺮﻭﻥ، ﻓﻠﻴﻘﻞ: ﺍﺫﻛﺮ ﻣﺎ ﺧﺮﺟﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺃﻥ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍ ﻋﺒﺪﻩ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ، ﻭﺃﻧﻚ ﺭﺿﻴﺖ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺭﺑﺎ، ﻭﺑﺎﻹﺳﻼﻡ ﺩﻳﻨﺎ، ﻭﺑﻤﺤﻤﺪ ﻧﺒﻴﺎ، ﻭﺑﺎﻟﻘﺮﺁﻥ ﺇﻣﺎﻣﺎ، ﻓﺈﻥ ﻣﻨﻜﺮﺍ ﻭﻧﻜﻴﺮﺍ ﻳﺄﺧﺬ ﻛﻞ ﻭﺍﺣﺪ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﺑﻴﺪ ﺻﺎﺣﺒﻪ. ﻭﻳﻘﻮﻝ: ﺍﻧﻄﻠﻖ ﺑﻨﺎ ﻣﺎ ﻳﻘﻌﺪﻧﺎ ﻋﻨﺪ ﻣﻦ ﻗﺪ ﻟﻘﻦ ﺣﺠﺘﻪ. ﻓﻘﺎﻝ ﺭﺟﻞ: ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ، ﻓﺈﻥ ﻟﻢ ﻳﻌﺮﻑ ﺃﻣﻪ؟ ﻗﺎﻝ ﻳﻨﺴﺒﻪ ﺇﻟﻰ ﺃﻣﻪ ﺣﻮﺍﺀ: ﻳﺎ ﻓﻼﻥ ﺑﻦ ﺣﻮﺍﺀ

 “Dari Abu Umamah ra, ia berkata, “Jika aku kelak telah meninggal dunia, maka perlakukanlah aku sebagaimana Rasulullah SAW memperlakukan orang- orang yang wafat di antara kita. Rasulullah SAW memerintahkan kita seraya bersabda, “Ketika di antara kamu ada yang meninggal dunia, lalu kamu meratakan tanah di atas kuburannya, maka hendaklah salah seorang di antara kamu berdiri pada bagian kepala kuburan itu seraya berkata, “Wahai Fulan bin Fulan”. Orang yang berada dalam kubur itu pasti mendengar apa yang kamu ucapkan, namun mereka tidak dapat menjawabnya. Kemudian (orang yang berdiri di kuburan) berkata lagi, “Wahai Fulan bin Fulan”, ketika itu juga mayit bangkit dan duduk di kuburannya. Orang yang berada di atas kuburan itu berkata lagi, “Wahai Fulan bin Fulan”, maka si mayit berucap, “Berilah kami petunjuk, dan semoga Allah senantiasa memberi rahmat kepadamu”. Namun kamu tidak merasakan (apa yang aku rasakan di sini). (Karena itu) hendaklah orang yang berdiri di atas kuburan itu berkata, “Ingatlah sewaktu engkau keluar ke alam dunia, engkau telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah hamba serta Rasul Allah. (Kamu juga telah bersaksi) bahwa engkau akan selalu ridha menjadikan Allah sebagai Tuhanmu, Islam sebagai agamamu, Muhammad sebagai Nabimu, dan al-Qur’an sebagai imammu. (Setelah dibacakan talqin ini) malaikat Munkar dan Nakir saling berpegangan tangan sambil berkata, “Marilah kita kembali, apa gunanya kita duduk (untuk bertanya) di muka orang yang dibacakan talqin”. Abu Umamah ra berkata, “Setelah itu ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, bagaimana kalau kita tidak mengenal ibunya?” Rasulullah SAW menjawab, “(Kalau seperti itu) dinisbatkan saja kepada Ibu Hawa, “Wahai Fulan bin Hawa.” (HR Thabrani).
Berdasarkan hadits ini ulama Syafi’iyah, sebagian besar ulama Hanabilah, dan sebagian ulama Hanafiyah serta Malikiyah menyatakan bahwa menalqini mayit adalah mustahab (sunnah).

11 kriteria suami ideal:


1. Bagus agama dan akhlaknya
2. Bertanggungjawab
3. Mencukupi nafkah istri
4. Gemar beribadah
5. Lemah lembut
6. Penuh perhatian
7. Adil
8. Suka membantu istri
9. Pemberani
10. Si pecanda
11. Pemaaf

=========================

Wanita pun berhak memilih.....

Berikut kriteria calon suami ideal yg disebutkan oleh penulis kitab az zawaj al islami as sa'id.

1. Baik agama dan akhlak.
2. Bisa membaca al Quran dan menghafalnya walaupun sedikit.
3. Mampu dalam nafkah lahir dan batin.
4. Penyayang kepada isterinya.
5. Enak dipandang.
6. Mampu menjaga kesucian isterinya.
7. Tidak cacat dan berpenyakit yg menular.
8. Tidak mandul.
9. Jujur dan amanah.
10. Berasal dari keluarga yang baik.
11. Bertanggung jawab.
12. Bisa menjaga isteri dan mengasihinya.
13. Sumber rezekinya halal.
14. Berakal atau dewasa, bukan gila.
15. Terpelajar dan pengetahuannya luas.
16. Berbakti kepada kedua orangtuanya.
17. Suka bersilaturahim.

===========================

Kriteria dalam Memilih Suami Sholeh:

1. Faham, Dan mengamalkan Al-qur’an Dan Assunnah
2. Minimal Shalat 5 waktu (wajib) Dan Puasanya
3. Tidak mau Berduaan Dan tidak mau Menyentuhmu Sampai Allah Halalkan
4. Pekerja Aktif pada Rizki Yang Halal
5. Figur Penyayang Kepada Orang Tua, Kakak, Adik Dan Sanak Family nya.
6. Pribadi yang Menyenangkan dan disenangi para Sahabatnya.
7. Sangat hormat Pendapat & keluargamu.

=============================

Sahabatku inilah diantara kriteria Suami Sholeh,

1. Imam teladan dalam ketaqwaan, bukan hanya dicintai tetapi dihormati & ditaati oleh istri & anak anak,

2. Sangat kuat ibadahnya, seperti selalu berjamaah di mesjd, membangunkan klrgnya untuk sholat malam, tadabburul Qur'an, dhuha dsb,

3. Guru bagi klrg, menjadwalkan serius & rutin u pembinaan klrgnya,

4. Mencukupkan klrgnya dg rizki yg halal,

5. Berakhlak mulia, penuh kasih sayang, rendah hati & mesra, "Gaulilah klrgmu dg akhlak mulia " (QS 4:19). Rasulullah bersabda, "Sebaik baik kalian yg bersikap terbaik pd klrg kalian, & aku adalah bersikap terbaik pd klrgku",

5. Meringankan beban istri, seperti Rasulullah menjahit pakaian sendiri, memperbaiki sepatu sendiri & memerah susu sendiri,

6. Mendengar & menghargai pendapat istrinya,

7. Memanggil istri dg panggilan manja, misalnya "Duhai bidadariku dunia akhirat",

8. Tidak malu minta maaf kalau memang salah,

9. Membentengi keberkahan klrg dg sedekah & mengasuh yatim,

10. Mempersiapkan anak2nya u menjadi generasi Pewaris para Nabi,

11. Sering memberi ciuman & hadiah kejutan,

12. Mengajak klrg duduk di Majlis Ilmu & bershilturrahm dg ulama,

13. Kuat doanya u keluarga & umat Rasulullah. "Duhai Robb kami, anugerahkanlah kami isteri & keturunan kami sbg penyenang hati kami & jadikanlah kami imam bagi org yg bertakwa” (QS 25:74)

(copas)

==============================

Penyakit Para Suami yang harus dihindari:
1. Kurang atau Tidak Berbakti Kepada Orangtua Setelah menikah
2. Tidak Dapat Merukunkan Antara Istri dengan Orangtuanya (mertua istri)
3. Selalu Berburuk Sangka Kepada Istri
4. Meremehkan Istri, tugasnya dianggap hanya dapur, kasur dan sumur
5. Kasar Terhadap Istri...

========================

Beberapa Sifat Kepala Rumah Tangga Ideal
1. Shalih Dan Taat Beribadah
2. Bertanggung Jawab Memberi Nafkah Untuk Keluarga
3. Memperhatikan Pendidikan Agama Bagi Keluarga
4. Pembimbing Dan Motivator
5. Bersikap Baik Dan Sabar Dalam Menghadapi Perlakuan Buruk Anggota Keluarganya
6. Selalu Mendoakan Kebaikan Bagi Anak Dan Istrinya

======================

suami yang baik itu memahami kekurangan istrinya | karena sadar bawa dirinya sendiri tidaklah sempurna

suami yang baik itu menuntun bukan menyalahkan | mencontohkan dengan sabar bukan memerintahkan

kewajiban suami membimbing dan mendidik istrinya | bila ada khilaf istrinya maka dia tahu itu tanggungannya

suami yang baik itu mencintai istrinya karena Allah | karenanya takkan mudah melaknat dan lekas marah

suami yang baik itu yang terbaik dalam memperlakukan istrinya | karena begitulah yang diteladankan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam panutan dan pujaannya

(copas)

================

Tujuh Kriteria Suami Ideal:

1. Gemar Beribadah

Jika seorang suami giat dan gemar beribadah kepada Allah, tentu ia pun diharapkan akan menjadi suami yang sangat memerhatikan hak-hak istrinya.

2. Lembut

Lembut dalam bertutur kata, lembut dalam bersikap, ataupun lembut dalam suasana tegang sekalipun.

3. Penuh Perhatian

Langkah penting yang mesti dilakukan oleh suami adalah mempelajari kebiasaan-kebiasaan istrinya.

Dengan demikian, seorang suami dapat menyesuaikan diri sehingga mampu bersikap secara tepat kepada istrinya.

4. Adil ketika Menimbang

Seorang suami yang mampu adil di dalam menimbang kelebihan dan kekurangan istrinya. Seorang suami yang selalu menyebutkan kelebihan sang istri. Seorang suami yang melupakan dan memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh istri.

5. Tipe Pekerja ketika di Rumah

Suami yang pandai menemukan momentum yang tepat untuk membantu meringankan pekerjaan istrinya adalah karakter seorang suami yang banyak diidam-idamkan oleh kaum istri.

6. Pemberani

Berani melindungi istri dari gangguan pihak luar (pencuri, perampok dll) juga berani mengaku salah.

7. Si Pecanda

Sosok suami yg pandai memilih momen yang tepat untuk menghibur istrinya dgn candaan yang secukupnya, canda yang tidak mengandung dusta, canda yang berkualitas sehingga membuat istrinya tertawa bahagia atau tersenyum ceria.

# Dirangkum dari Rubrik Kajian Utama Majalah Asy-Syari'ah Vol.IX/No.97/1435H/2013 ditulis oleh Al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar Ibnu Rifai.

Wallahu A'lam Bishshowwab.

Semoga bermanfaat.

Allahumma Aamiin Yaa Mujiibas Saa'iliin.

via ukhti Rayhanah

=========================

Lelaki yang pantas berpredikat SUAMI terbaik adalah ::

☑ Seorang suami yang selalu memuliakan isterinya.
☑ Seorang suami yang selalu menampakkan senyum di depan isterinya.
☑ Seorang suami yang menjadi Qawwam (pemimpin & pelindung) bagi keluarganya.
☑ Seorang suami yang begitu tangguh dalam berjuang mencarikan nafkah yang halal untuk isteri dan anak-anaknya.
☑ Seorang suami yang tak pernah lelah untuk bersikap lemah lembut mengingatkan,membimbing serta memaafkan kesalahan isterinya.
☑ Seorang suami yang menjadi seorang nahkoda dalam keluarga untuk mengarungi samudera kehidupan agar selamat menuju pelabuhan hakiki yaitu Surga-Nya.
☑ Dan ia selalu berpegang teguh kepada Firman ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala :

”Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari (siksa) api Neraka…” (Q.S. At-Tahrim 6)

Ia tidak hanya menuntut isterinya agar menjadi seperti yang ada dalam pikirannya. Akan tetapi ia lebih banyak memberi contoh yang baik dalam rumah tangganya.

Ia tidak hanya menuntut isterinya agar menjadi seorang wanita yang bertakwa kepada Allah. Akan tetapi ia terlebih dahulu mencontohkan dirinya sebagai seorang suami yang bertakwa.

Ia tidak hanya menuntut isterinya isterinya agar menjadi wanita yang penuh hormat kepadanya. Akan tetapi ia terlebih dahulu menjadikan dirinya sebagai seorang suami yang selalu menghargai isterinya.

Ia tidak hanya menuntut isterinya isterinya agar menjadi wanita yang selalu setia. Akan tetapi ia terlebih dahulu memposisikan dirinya sebagai seorang suami yang tidak mudah tergoda kepada wanita lainnya.

Dan ia tidak hanya menuntut isterinya agar menjadi wanita yang penuh kasih sayang dalam keluarganya. Akan tetapi ia terlebih dahulu menjadikan dirinya sebagai suami yang penuh perhatian kepada isteri dan juga anak-anaknya.

Bagaimanapun seorang isteri akan lebih banyak mengikuti dan mencontoh dari apa yang dilakukan oleh suaminya.

☑ Semoga masih banyak kaum lelaki yang punya komitmen demikian bagi isteri dan anak-anaknya.Karena lelaki demikian akan mampu menjadi PEMIMPIN yang sebenarnya dalam keluarga. Yang akan menjadikan rumah tangganya sebagai SURGA bagi isteri dan anak-anaknya..

===============================================

Sebaik-baiknya wanita adalah yang taat pada Allah dan patuh pada suaminya..
Dan sebaik-baiknya lelaki adalah yang taat pada Allah dan memuliakan isterinya..

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya):
“Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya.” (HR. Ahmad)

“Sebaik-baik kalian, adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya, dan Aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Tirmizi)

“Laki-laki (suami) adalah pemimpin bagi keluarganya dan kelak ia akan ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang mereka.” (HR. Al-Bukhari)

“Dan bergaullah dengan mereka (para istri) dengan cara yang baik.” (An-Nisa: 19)

====================================

1) Lelaki terindah di mata wanita bukanlah yang paling tampan wajahnya; melainkan yang bisa membuatnya merasa sang tercantik di dunia.

2) Lelaki tergagah di hati wanita bukanlah yang paling kekar ototnya, melainkan yang mampu mendengar, memahami, & mengerti curahan hatinya.

3) Lelaki terkaya bagi wanita, bukanlah yang terbanyak hartanya. Tapi dia yang pandai bersyukur & mengungkapkan terimakasih padanya.

4) Lelaki tershalih bagi wanita, tak sekedar banyak ilmu agama & rajin ibadahnya; tapi juga dia yang paling mulia akhlaqnya.

5) Lelaki terhebat bagi wanita, bukanlah yang mampu membelikan apapun untuknya; tapi yang wajah & bahunya siap menyambut senyum & airmata.

6) Lelaki tercinta bagi wanita; dia yang prasangka tak mengalahkan kemuliaan budinya; yang kekesalan tak mengalahkan pengertian & maafnya.

13 ADAB ISTERI TERHADAP SUAMI YANG PATUT KITA KETAHUI


1. Semasa suami bercakap hendaklah isteri diam mendengarnya dan jangan suka menyampuk atau memotong cakapnya.
2. Bila suami marah hendaklah isteri mendiamkan diri, jangan suka menjawab. Sikap suka menjawab, bertekak dan menegakkan kebenaran sendiri akan menambahkan lagi kemarahan suami.
Jangan terkejut jika suami angkat kaki meninggalkan rumah berhari-hari atau tidak mahu bertegur sapa dengan anda sebagai denda di atas kedegilan anda sebagai isteri.
Sebaliknya, kalau suami kembali ke rumah jangan disambung atau diulang-ulangi cerita lama. Sambutlah suami dengan senyuman kasih sayang dan bersegeralah meminta maaf.
Jangan kita tunggu suami meminta maaf dengan isteri, jatuhlah martabat keegoannya selaku seorang lelaki.
3. Kadang-kadang si suami sengaja suka mengusik isterinya. Bila dia menyakiti hati isteri hendaklah banyak bersabar, jangan cepat merajuk.
Merajuk adalah sifat orang yang tidak matang dan seperti perangai keanak-anakan.
Cuba kita perhatikan perangai kanak-kanak, mereka akan cepat menjerit bila ada sesuatu yang tidak kena tambahan pula kalau yang menegurnya itu ibunya sendiri.
4. Bila kuku, misai dan janggutnya panjang hendaklah segera dipotongkan (jika panjang janggutnya lebih dari segenggam).
5. Jika dia berhajat sesuatu hendaklah isteri cepat bertindak. Bangun segera bila disuruh. Jangan melengah-lengahkan kemahuannya supaya tidak mencetuskan kemarahan atau rasa tersinggung dihatinya.
Jangan isteri buat acuh tak acuh, hatinya akan kecewa dan menandakan isteri sudah tidak taat padanya.
6. Hendaklah memasak mengikut kesukaan suami bukannya ikut selera isteri. Kalau suami suka makan gulai kari atau masak lemak cili api, janganlah kita masak lauk asam pedas atau ikan goreng.
Suami akan gembira bila seleranya ditepati.
7. Apabila pakaian suami koyak atau tercabut butangnya hendaklah segera dijahit. Jahitlah dengan secantik yang boleh supaya pakaian itu kelihatan kemas dan cantik.
Jangan dibuat sambil lewa kerana jahitan tersebut akan melambangkan peribadi isteri samada ikhlas atau terpaksa.
Semua suami akan berasa bangga jika pakaiannya dijahit sendiri oleh jari-jemari halus isterinya, sekurang-kurangnya dapat menampung ekonomi rumahtangga.
8. Sentiasa sediakan barang-barang keperluan di dalam poket baju dan seluar suami iaitu sikat, celak, cermin kecil, minyak wangi dan kayu sugi.
Tidak menjadi kesalahan seandainya si suami menolak segala persediaan tersebut tetapi sekurang-kurangnya sediakanlah minyak wangi dan kayu sugi.
9. Bila bertembung kehendak suami dan anak-anak, dahulukanlah kehendak suami, begitu juga dengan kehendak ibu ayah.
Sekiranya suami ingin dilayan hendaklah ditaati meskipun isteri berada di dalam keadaan letih. Melayani suami merupakan satu pahala besar keatas setiap isteri.
10. Apabila menggunakan harta suami ataupun duit yang hendak kita hadiahkan kepada ibu bapa maka mintalah izin darinya terlebih dahulu.
Jangan beri dahulu kemudian baharu diberitahu kepadanya. Siapa tahu mungkin wang itu amat diperlukan sedangkan isteri sewenang-wenangnya telah menghadiahkan kepada orang lain, suami dapat pahala sedangkan isteri tidak dapat apa-apa.
Sebenarnya meminta izin itu ialah sebelum melakukan sesuatu tindakan bukannya setelah perkara itu berlaku diberitahu. Ini silap sebenarnya tapi kes-kes seperti inilah yang sering berlaku di kalangan para isteri.
11. Sentiasa berada di dalam keadaan bersih dan kemas ketika suami berada di rumah.
Isteri hendaklah berada di dalam keadaan berwangi-wangian supaya hatinya senang untuk bersenda gurau dengan isterinya.
Ketahuilah bahawa bersenda gurau antara suami isteri juga merupakan salah satu ibadah yang diredhai oleh Allah swt.
12. Air minum suami hendaklah sentiasa disiapkan jangan sampai dia minta biarpun sekadar air masak sejuk.
Sebaik-baiknya sediakanlah minuman panas seperti kopi, teh atau susu.
Kalau boleh sediakan makanan ringan seperti kuih-muih dan biskut
Hal ini juga dapat mengelak anak-anak dari membeli makanan ringan di kedai yang tidak mengandungi zat di samping tidak terjamin kebersihannya.
13. Hendaklah isteri sentiasa menghormati dan memuliakan keluarga suami.
Bersikap ramah-tamahlah dengan keluarganya dan bersabarlah di atas segala tindakan mereka walaupun kita kurang menyukai
X-Steel - Wait