Latest Updates

Manfaat Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Manfaat Puasa 6 Hari di Bulan Syawal


Bulan ramadhan sudah usai, kini sudah mulai memasuki bulan syawal. Pada bulan syawal dianjurkan untuk melakukan puasa syawal selama 6 hari setelah puasa ramadhan. Membiasakan puasa setelah ramadhan ini ternyata memiliki banyak manfaat lho, di antaranya :
1. Puasa enam hari di buian Syawal setelah Ramadhan, merupakan pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh.
2. Puasa Syawal dan Sya’ban bagaikan shalat sunnah rawatib, berfungsi sebagai penyempurna dari kekurangan, karena pada hari Kiamat nanti perbuatan-perbuatan fardhu akan disempurnakan (dilengkapi) dengan perbuatan-perbuatan sunnah. Sebagaimana keterangan yang datang dari Nabi saw di berbagai riwayat. Mayoritas puasa fardhu yang dilakukan kaum muslimin memiliki kekurangan dan ketidak sempurnaan, maka hal itu membutuhkan sesuatu yang menutupi dan menyempurnakannya.
3. Membiasakan puasa setelah Ramadhan menandakan diterimanya puasa Ramadhan, karena apabila Allah Ta’ala menerima amal seorang hamba, pasti Dia menolongnya dalam meningkatkan perbuatan baik setelahnya. Sebagian orang bijak mengatakan: “Pahala amal kebaikan adalah kebaikan yang ada sesudahnya.” Oleh karena itu barangsiapa mengerjakan kebaikan kemudian melanjutkannya dengan kebaikan lain, maka hal itu merupakan tanda atas terkabulnya amal pertama. Demikian pula sebaliknya, jika seseorang melakukan suatu kebaikan lalu diikuti dengan yang buruk maka hal itu merupakan tanda tertolaknya amal yang pertama.
4. Puasa Ramadhan -sebagaimana disebutkan di muka- dapat mendatangkan maghfirah atas dosa-dosa masa lain. Orang yang berpuasa Ramadhan akan mendapatkan pahalanya pada hari Raya ‘ldul Fitri yang merupakan hari pembagian hadiah, maka membiasakan puasa setelah ‘Idul Fitri merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat ini. Dan sungguh tak ada nikmat yang lebih agung dari pengampunan dosa-dosa.
5. Dan di antara manfaat puasa enam hari bulan Syawal adalah amal-amal yang dikerjakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya pada bulan Ramadhan tidak terputus dengan berlalunya bulan mulia ini, selama ia masih hidup.

10 golongan orang yang doanya dikabulkan Allah SWT

 10 golongan orang yang doanya dikabulkan Allah SWT

Manusia yang tak mau berdo'a adalah manusia sombong yang menganggap dirinya bisa mendapatkan segala sesuatunya karena usaha atau kemampuan dirinya saja. Padahal Allah SWT mengingatkan manusia agar selalu berdo'a dan bersyukur atas segala nikmat dan karunia-Nya.
Semua yang ada di alam semesta ini bukan karena kebetulan tapi semua diciptakan-Nya agar manusia bisa memanfaatkan apa yang ada dan berpikir betapa Maha Besar dan Kuasa-Nya tak ada satupun ciptaan-Nya yang sia-sia.
Ada 10 golongan orang sesuai dengan petunjuk Al Qur'an dan hadits yang do'anya mustajab atau mendapatkan kemudahan untuk segera dikabulkan antara lain :
1. Do'a seorang muslim terhadap saudaranya tanpa sepengetahuannya
2. Do'a orang yang banyak berdo'a (H.R. Tirmizi)
3. Do'a orang yang teraniaya (H.R.Muslim)
4. Do'a orang tua kepada anaknya (H.R. Abu Daud)
5. Do'a seorang musafir (H.R. Abu Daud)
6. Do'a orang yang berpuasa (H.R.al-Baihaqi)
7. Do'a orang dalam keadaan terpaksa/terjepit keadaan (Q.S.an-Naml [27]:62)
8. Do'a anak yang berbakti kepada orang tuanya (H.R. Al-Bazzar)
9. Do'a pemimpin yang adil (H.R. Al-Baihaqi)
10.Do'a orang yang bertobat (Q.S.an-Nisa’ [4]:110)

Potong Kuku, Ikut Sunnah Rasul?

Potong Kuku, Ikut Sunnah Rasul?

Memotong atau memendekkan kuku ialah membuang hujung kuku sama ada kuku tangan atau kaki sehingga rapat pada kulit di bawah kuku serta mencucinya. 

Kuku yang panjang melebihi kulit di bawah kuku akan menjadi tempat pembiakan kuman, bakteria dan virus. Hal ini kerana kuku selalunya digunakan untuk menggaru gatal, mengambil dan membuka sesuatu sehingga kekotoran terkumpul di celah kuku. 

Memotong kuku termasuk dalam perkara fitrah manusia. Ia tidak sepatutnya dibiarkan panjang dalam tempoh lama kerana melambangkan penampilan seseorang itu yang tidak bersih dan tidak terurus. 

Lebih penting ia perlu selalu dipotong supaya tidak menyerupai gelagat sesetengah orang kafir yang menyimpan kuku. Ini selaras dengan sabda : Nabi saw , maksudnya: " Sesiapa yang menyerupai suatu kaum , maka dia termasuk daripadanya." (Riwayat Ahmad) 

Hukum 

Memotong kuku adalah termasuk dalam amalan sunat, sebagaimana dinyatakan dalam hadis daripada Aisyah ra bermaksud : "Sepuluh perkara yang sebagai fitrah (sunnah) ; memotong misai, memelihara janggut, bersugi, memasukkan air ke hidung, memotong kuku, membasuh sendi-sendi, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu ari-ari, bersuci dengan air (beristinja)..." (Riwayat Muslim) 

Memotong kuku adalah sunat bagi lelaki dan perempuan sama ada kuku tangan atau kaki. Hikmahnya ialal melambangkan kebersihan serta menghilangkan segala kotoran yang melekat atau terkumpul di celah kuku. 

Cara Memotong Kuku 

Sunat memotong kuku bermula dari tangan kanan, kemudian tangan kiri, memotong kuku kaki kanan kemudian kaki kiri. 

Menurut Imam Nawawi , sunat memotong kuku bermula jari tangan kanan kesekuruhannya daripada jari telunjuk sehinggalah jari kelengkeng diikuti ibu jari, kemudian tangan kiri daripada jari kelengkeng sehinggalah ibu jari. 

Sementara kuku kaki , bermula kaki kanan daripada jari kelengkeng sehinggalah ibu , kemudian kaki kiri daripada ibu jari sehingga kelengkeng. 

Harus seseorang memotong kukunya menggunakan gunting, pisau atau alat khas seperti pemoong kuku yang tidak mendatangkan mudarat. 

Selesai memotong kuku dianjurkan membasuh tangan. Ini kerana jika seseorang itu menggaru badan sebelum tangan dibasuh dibimbangi boleh mengakibatkan penyakit. 

Menurut kitab al-Fatawa al-Hindiyah dalam mazhab Hanafi, makruh memotong kuku menggunakan gigi kerana boleh mewarisi penyakit kusta. 

Waktu Potong Kuku 

Bila-bila masa diharuskan memotong kuku apabila seseorang itu berkehendak berbuat demikian . 

Menurut Imam Syafie , sunat memotong kuku itu sebelum mengerjakan solat junaat, sebagaimana disunatkan mandi, bersugi, mengenakan haruman dan berpakaian kemas sebelum ke masjid. 
Bagi Ibnu Hajar ramimahullah sunat memotong kuku pada hari khamis atau pagi Jumaat atau pada hari Isnin . 

Perbuatan lepas Potong Kuku 

Potongan kuku sunat ditanam di dalam tanah sebagai tanda menghormatinya kerana ia juga termasuk anggota manusia . Dinyatakan dalam Fath al-Bari,Ibnu Umar ra menanam potongan kuku.
X-Steel - Wait