Latest Updates

PEMBAGIAN BID`AH



Dalam kitab Tahdzibul Asma’ wal Lughaat, yang menjelaskan lebih rinci lagi tentang pembagian bid’ah tersebut : 

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻤﺠﻤﻊ ﻋﻠﻰ ﺇﻣﺎﻣﺘﻪ ﻭﺟﻼﻟﺘﻪ ﻭﺗﻤﻜﻨﻪ ﻓﻲ ﺃﻧﻮﺍﻉ ﺍﻟﻌﻠﻮﻡ ﻭﺑﺮﺍﻋﺘﻪ ﺃﺑﻮ ﻣﺤﻤﺪ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺭﺿﻲ ﻋﻨﻪ ﻓﻲ ﺁﺧﺮ ﻛﺘﺎﺏ "ﺍﻟﻘﻮﺍﻋﺪ:" ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﻣﻨﻘﺴﻤﺔ ﺇﻟﻰ: ﻭﺍﺟﺒﺔ، ﻭﻣﺤﺮﻣﺔ، ﻭﻣﻨﺪﻭﺑﺔ، ﻭﻣﻜﺮﻭﻫﺔ، ﻭﻣﺒﺎﺣﺔ. 
ﻗﺎﻝ : ﻭﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺃﻥ ﺗﻌﺮﺽ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﻋﻠﻰ ﻗﻮﺍﻋﺪ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ، ﻓﺈﻥ ﺩﺧﻠﺖ ﻓﻲ ﻗﻮﺍﻋﺪ ﺍﻹﻳﺠﺎﺏ ﻓﻬﻲ ﻭﺍﺟﺒﺔ، ﺃﻭ ﻓﻲ ﻗﻮﺍﻋﺪ ﺍﻟﺘﺤﺮﻳﻢ ﻓﻤﺤﺮﻣﺔ، ﺃﻭ ﺍﻟﻨﺪﺏ ﻓﻤﻨﺪﻭﺑﺔ، ﺃﻭ ﺍﻟﻤﻜﺮﻭﻩ ﻓﻤﻜﺮﻭﻫﺔ، ﺃﻭ ﺍﻟﻤﺒﺎﺡ ﻓﻤﺒﺎﺣﺔ، ﻭﻟﻠﺒﺪﻉ ﺍﻟﻮﺍﺟﺒﺔ ﺃﻣﺜﻠﺔ ﻣﻨﻬﺎ : ﺍﻻﺷﺘﻐﺎﻝ ﺑﻌﻠﻢ ﺍﻟﻨﺤﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻔﻬﻢ ﺑﻪ ﻛﻼﻡ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﻛﻼﻡ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ، ﻭﺫﻟﻚ ﻭﺍﺟﺐ؛ ﻷﻥ ﺣﻔﻆ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ ﻭﺍﺟﺐ، ﻭﻻ ﻳﺘﺄﺗﻰ ﺣﻔﻈﻬﺎ ﺇﻻ ﺑﺬﻟﻚ ﻭﻣﺎ ﻻ ﻳﺘﻢ ﺍﻟﻮﺍﺟﺐ ﺇﻻ ﺑﻪ، ﻓﻬﻮ ﻭﺍﺟﺐ، ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺣﻔﻆ ﻏﺮﻳﺐ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻐﺔ، ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ ﺗﺪﻭﻳﻦ ﺃﺻﻮﻝ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺃﺻﻮﻝ ﺍﻟﻔﻘﻪ، ﺍﻟﺮﺍﺑﻊ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﺮﺡ ﻭﺍﻟﺘﻌﺪﻳﻞ، ﻭﺗﻤﻴﻴﺰ ﺍﻟﺼﺤﻴﺢ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻘﻴﻢ،
 ﻭﻗﺪ ﺩﻟﺖ ﻗﻮﺍﻋﺪ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﺣﻔﻆ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ ﻓﺮﺽ ﻛﻔﺎﻳﺔ ﻓﻴﻤﺎ ﺯﺍﺩ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺘﻌﻴﻦ ﻭﻻ ﻳﺘﺄﺗﻰ ﺫﻟﻚ ﺇﻻ ﺑﻤﺎ ﺫﻛﺮﻧﺎﻩ، ﻭﻟﻠﺒﺪﻉ ﺍﻟﻤﺤﺮﻣﺔ ﺃﻣﺜﻠﺔ ﻣﻨﻬﺎ: ﻣﺬﺍﻫﺐ ﺍﻟﻘﺪﺭﻳﺔ ﻭﺍﻟﺠﺒﺮﻳﺔ ﻭﺍﻟﻤﺮﺟﺌﺔ ﻭﺍﻟﻤﺠﺴﻤﺔ ﻭﺍﻟﺮﺩ ﻋﻠﻰ ﻫﺆﻻﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﺍﻟﻮﺍﺟﺒﺔ، ﻭﻟﻠﺒﺪﻉ ﺍﻟﻤﻨﺪﻭﺑﺔ ﺃﻣﺜﻠﺔ ﻣﻨﻬﺎ ﺇﺣﺪﺍﺙ ﺍﻟﺮﺑﻂ ﻭﺍﻟﻤﺪﺍﺭﺱ، ﻭﻛﻞ ﺇﺣﺴﺎﻥ ﻟﻢ ﻳﻌﻬﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺼﺮ ﺍﻷﻭﻝ، ﻭﻣﻨﻬﺎ ﺍﻟﺘﺮﺍﻭﻳﺢ، ﻭﺍﻟﻜﻼﻡ ﻓﻲ ﺩﻗﺎﺋﻖ ﺍﻟﺘﺼﻮﻑ، ﻭﻓﻲ ﺍﻟﺠﺪﻝ، ﻭﻣﻨﻬﺎ ﺟﻤﻌﺎﻟﻤﺤﺎﻓﻞ ﻟﻼﺳﺘﺪﻻﻝ ﺇﻥ ﻗﺼﺪ ﺑﺬﻟﻚ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ. ﻭﻟﻠﺒﺪﻉ ﺍﻟﻤﻜﺮﻭﻫﺔ ﺃﻣﺜﻠﺔ: ﻛﺰﺧﺮﻓﺔ ﺍﻟﻤﺴﺎﺟﺪ، ﻭﺗﺰﻭﻳﻖ ﺍﻟﻤﺼﺎﺣﻒ، 
ﻭﻟﻠﺒﺪﻉ ﺍﻟﻤﺒﺎﺣﺔﺃﻣﺜﻠﺔ: ﻣﻨﻬﺎ ﺍﻟﻤﺼﺎﻓﺤﺔ ﻋﻘﺐ ﺍﻟﺼﺒﺢ ﻭﺍﻟﻌﺼﺮ، ﻭﻣﻨﻬﺎ: ﺍﻟﺘﻮﺳﻊ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﺬﻳﺬ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺂﻛﻞ، ﻭﺍﻟﻤﺸﺎﺭﺏ، ﻭﺍﻟﻤﻼﺑﺲ، ﻭﺍﻟﻤﺴﺎﻛﻦ، ﻭﻟﺒﺴﺎﻟﻄﻴﺎﻟﺴﺔ، ﻭﺗﻮﺳﻴﻊ ﺍﻷﻛﻤﺎﻡ. ﻭﻗﺪ ﻳﺨﺘﻠﻒ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺫﻟﻚ ﻓﻴﺠﻌﻠﻪ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﺍﻟﻤﻜﺮﻭﻫﺔ، ﻭﻳﺠﻌﻠﻪ ﺁﺧﺮﻭﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨﻦ ﺍﻟﻤﻔﻌﻮﻟﺔﻓﻲ ﻋﻬﺪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻓﻤﺎ ﺑﻌﺪﻩ، ﻭﺫﻟﻚ ﻛﺎﻻﺳﺘﻌﺎﺫﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺒﺴﻤﻠﺔ ﻫﺬﺍ ﺁﺧﺮ ﻛﻼﻣﻪ

 “Syaikhul Imam Abu Muhammad ‘Abdul ‘Aziz bin Abdis Salam didalam akhir kitabnya al- Qawaid berkata : “bid’ah terbagi kepada hukum yang wajib, haram, mandub, makruh dan mubah. 
Ia berkata : metode yang demikian untuk memaparkan bid’ah berdasarkan kaidah kaidah syari’ah, sehingga 
1. Apabila masuk pada qaidah (penetapan) hukum wajib maka itu bid’ah wajibah, 
2. Apabila masuk pada qaidah (penetapan) hukum haram maka itu bid’ah muharramah, 
3. Apabila masuk pada qaidah (penetapan) hukum mandub maka itu bid’ah mandubah, 
4. Apabila masuk pada qaidah (penetapan) hukum makruh maka itu bid’ah makruhah, 
5. Apabila masuk pada qaidah (penetapan) hukum mubah maka itu bid’ah mubahah.

 Diantara contohnya masing-masing adalah ; 
1. Bid’ah Wajibah seperti : menyibukkan diri belajar ilmu-ilmu sehingga dengannya bisa paham firman-firman Allah Ta’ala dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam, itu wajib karena menjaga menjaga syariah itu wajib, dan tidak mungkin menjaga kecuali dengan hal itu, dan sesuatu kewajiban yang tidak sempurna kecuali dengannya maka itu wajib, menjaga bahasa asing didalam al-Qur’an dan as- Sunnah, mencatat (membukukan) ilmu ushuluddin dan ushul fiqh, perkataan tentang jarh dan ta’dil, membedakan yang shahih dari buruk, dan sungguh kaidah syariah menunjukkan bahwa menjaga syariah adalah fardlu kifayah”. 

2. Bid’ah Muharramah seperti : aliran (madzhab) al-Qadariyah, al-Jabariyah, al- Murji’ah, al-Mujassimah, dan membantah mereka termasuk kategori bid’ah yang wajib (bid’ah wajibah). 

3. Bid’ah Mandzubah (Bid’ah yang Sunnah) seperti : membangun tempat- tempat rubath dan madrasah, dan setiap kebaikan yang tidak ada pada masa awal Islam, diantaranya adalah (pelaknasaan) shalat tarawih, perkataan pada detik-detik tashawuf, dan lain sebagainya. 

4. Bid’ah Makruhah seperti : berlebih- lebihan menghiasai masjid, menghiasi mushhaf danlain sebagainya. 

5. Bid’ah Mubahah seperti : bersalaman (berjabat tangan) selesai shalat shubuh dan ‘asar, jenis-jenis makanan dan minuman, pakaian dan kediaman. 

Dan sungguh telah berselisih pada sebagian yang demikian, sehingga sebagian ‘ulama ada yang memasukkan pada bagian dari bid’ah yang makruh, sedangkan sebagian ulama lainnya memasukkan perkara sunnah yang dilakukan pada masa Rasulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam dan setelah beliau, dan itu seperti mengucapkan isti’adzah didalam shalat dan basmalah. Ini akhir perkataan beliau. 

“ Kesimpulannya sudah jelas yaitu bahwa tidak semua bid’ah dihukumi haram, melainkan harus ditinjau terlebih dahulu status hukumnya. Semua itu karena ternyata ada bid’ah yang tidak bertentangan dengan syariat Islam, diistilahkan dengan bid’ah hasanah (baik) dan ada juga bid’ah yang bertentangan dengan syariat Islam, di istilahkan dengan bid’ah yang buruk.

0 Response to "PEMBAGIAN BID`AH"

Post a Comment

X-Steel - Wait