Karena Tawasul, Istighatsah dan Tabaruk, baik dengan para nabi dan wali yang masih hidup, maupun sudah wafat, termasuk Wasilah yang diperintahkan dalam al-Qur’an al-Karim, dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan dipraktekkan oleh para sahabat dan ulama salaf yang shaleh.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ (المائدة : 35)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah perantara (wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya”. (QS. al-Maidah : 35).
Allah subhanahu wata’ala juga berfirman:
وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُمْ مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ (البقرة : 89)
Padahal sebelumnya mereka biasa memohon kepada Allah untuk mendapat kemenangan (dengan perantara Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya.
0 Response to "MENGAPA UMAT ISLAM MELAKUKAN TAWASUL, ISTIGHATSAH DAN TABARUK?"
Post a Comment