Sampai detik ini ada yang terdoktrin bahwa kesuksesan itu, dengan mobil banyak, punya rumah mewah, tabungan di Bank berjumlah besar, penampilan parlente dengan jas dan berdasi dan punya kontrakan dimana-mana.
Sehingga orientasi kesuksesan itu selalu dikaitkan dengan kekayaan dan kemewahan.
Anda mungkin jarang mendengar berapa banyak orang kaya yang sekarang duduk dikursi roda karena penyakit "stroke" akibat menyaksikan kelakuan anak-anaknya yang tidak menyenangkan dan perbuatan istrinya yang berselingkuh dengan bawahannya dikantor.
Mungkin juga anda pernah melihat seseorang yang menjadi kurang akal (sakit jiwa) wara-wari ke jalan, akibat usahanya bangkrut, rumah tangganya hancur, dan sebagainya.
Mungkin juga anda pernah melihat seseorang yang menjadi kurang akal (sakit jiwa) wara-wari ke jalan, akibat usahanya bangkrut, rumah tangganya hancur, dan sebagainya.
Saudara-saudariku
Siapa pun yang memiliki nilai 'Ubudiyyah (sifat jehambaan) yang kuat disitulah ia sebenarnya telah memiliki karakater unggul: Optimis, kerja keras, disiplin, pantang menyerah, Itulah langkah menuju sukses. Dan harapan kesuksesan seorang mukmin, pastinya bukan hanya sukses di dunia, justru yang menjadi prioritas utama adalah bagaimana sukses di akherat.
Siapa pun yang memiliki nilai 'Ubudiyyah (sifat jehambaan) yang kuat disitulah ia sebenarnya telah memiliki karakater unggul: Optimis, kerja keras, disiplin, pantang menyerah, Itulah langkah menuju sukses. Dan harapan kesuksesan seorang mukmin, pastinya bukan hanya sukses di dunia, justru yang menjadi prioritas utama adalah bagaimana sukses di akherat.
Apa artinya harta yang berlimpah, uang yang banyak kekayaan dimana-mana, jika anak terlantar tanpa pendidikan agama dan Istri berbuat makar melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya?
Saudara-saudariku,
Karena jika berorientasi kesuksesan ukhrowi/akherat, sudah bisa dipastikan di dunia juga ia akan sukses. Dan kesuksesan/kebahagiaan seorang mukmin bukan pada materi semata, tapi diatas itu semua adalah yang ingin digapainya semata keRidha'an Allah Ta'ala. Seperti firman-Nya:
"Demi masa - Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, - kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan (saling berwasiat) nasehat menasehati kebenaran dan nasehat menasehati dengan kesabaran" (Qs.103 : 1 - 3)
Karena jika berorientasi kesuksesan ukhrowi/akherat, sudah bisa dipastikan di dunia juga ia akan sukses. Dan kesuksesan/kebahagiaan seorang mukmin bukan pada materi semata, tapi diatas itu semua adalah yang ingin digapainya semata keRidha'an Allah Ta'ala. Seperti firman-Nya:
"Demi masa - Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, - kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan (saling berwasiat) nasehat menasehati kebenaran dan nasehat menasehati dengan kesabaran" (Qs.103 : 1 - 3)
Fudhail Bin 'Iyadh mengatakan:
" المؤمن قليل الكلام كثير العمل ، والمنافق كثير الكلام قليل العمل ، كلام المؤمن حكم ، وصمته تفكر ، ونظره عبرة ، وعمله بر ، وإذا كنت كذا لم تزل في عبادة " .
" المؤمن قليل الكلام كثير العمل ، والمنافق كثير الكلام قليل العمل ، كلام المؤمن حكم ، وصمته تفكر ، ونظره عبرة ، وعمله بر ، وإذا كنت كذا لم تزل في عبادة " .
Orang yang beriman itu sedikit bicaranya dan banyak beramalnya, sedangkan orang munafiq itu banyak bicaranya dan sedikit beramalnya, ucapan orang mukmin adalah hikmah, diamnya adalah tafakkur, penglihatannya adalah pelajaran dan amalnya adalah kebaikan, jika engkau bisa menjadi sepertt itu maka engkau dikategorikan terus menerus dalam melakukan ibadah.
0 Response to "HAKIKAT KESUKSESAN"
Post a Comment