"Kepada siapa kau marah?
Kepada pedagang buah itu ?
Kepada pembelinyakah ?
Kepada petani yang menanamnya?
Atau yang Menciptakan Semangka itu ?" Tanya Imam Syaqiq.
Istri beliau terdiam.
Sembari tersenyum, imam Syaqiq melanjutkan :
"Seorang pedagang tidak menjual sesuatu kecuali yang terbaik.
Seorang pembeli pasti membeli
sesuatu yang terbaik pula.
Seorang petani tentu merawat tanamannya agar bisa menghasilkan
yang terbaik.
Maka sasaran kemarahanmu berikutnya yang tersisa tidak lain kepada yang
Menciptakan semangka itu".
Nasehat imam Syaqiq menembus sanubari hati istrinya.
Sang istri terperangah.
Terlihat butiran air mata menetes dikedua pelupuk matanya.
"Bertaqwalah wahai istriku.
Terimalah apa yang sudah menjadi ketetapan-Nya."
"Mendengar ucapan suaminya itu, sang istri merunduk menangis, mengakui kesalahannya dan ridha dengan apa yang telah Allah tetapkan."
*Imam Syaqiq Al Balkhi, Guru para Sufi (wafat 194 H / 810 M)
0 Response to "KISAH HIKMAH (KARENA SEMANGKA)"
Post a Comment