Kabut hitam menyelimuti dunia yang fana
Terik matahari memanas di padang sahara
Tangan-tangan yang kekar mengucurkan madu
Ternyata tipuan belaka
Terik matahari memanas di padang sahara
Tangan-tangan yang kekar mengucurkan madu
Ternyata tipuan belaka
Suara kendang betalu-talu
Dupa mewangi mengepul yang memabuk kasih
Mawar-mawar yang indah menjadi layu
Putik-putik bunga berserakan merana sambil bertanya apa salahku
Dupa mewangi mengepul yang memabuk kasih
Mawar-mawar yang indah menjadi layu
Putik-putik bunga berserakan merana sambil bertanya apa salahku
Rumah yang suci dipagari batu-batu yang dianggap dewata
Namun Engkau Mahakekal Mahakasih lagi Penyayang
Engkau turunkan perahuMu penuh dengan air Telaga Kautsar
Mengulurkan tangan kasih sayang yang abadi
Namun Engkau Mahakekal Mahakasih lagi Penyayang
Engkau turunkan perahuMu penuh dengan air Telaga Kautsar
Mengulurkan tangan kasih sayang yang abadi
Beruntunglah atas manusia yang mau meneguknya
Karena secercah air Telaga Kautsar akan menjadi pelita hati yang abadi
Karena secercah air Telaga Kautsar akan menjadi pelita hati yang abadi
(Puisi di atas adalah sebagian saja yang disampaikan oleh Maulana Habib M. Luthfi bin Yahya dalam acara Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw. di PP Ma'hadut Tholabah Babakan, Lebaksiu, Tegal, 30 Januari 2016)
0 Response to "PUISI HABIB LUTHFI UNTUK BAGINDA NABI (SAW)"
Post a Comment